REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mengeluarkan surat peringatan dini untuk mengantisipasi kejadian bencana banjir dan tanah longsor yang berpotensi terjadi pada Februari 2022. Dalam surat itu, para camat di seluruh wilayah Kabupaten Garut diminta waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Satria Budi, mengatakan, surat imbauan itu dikeluarkan setelah pihaknya menerima peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Dari peringatan dini itu, sejumlah wilayah Kabupaten Garut masih berpotensi diguyur hujan deras pada Februari 2022.
"Mangkanya kami menberikan imbauan kepada camat dan kepala desa untuk melakukan antisipasi," kata dia, Kamis (17/2/2022).
Dalam surat itu, terdapat belasan wilayah kecamatan yang berpotensi terdampak banjir selama Februari berdasarkan rekomendasi BMKG. Wilayah kecamatan itu adalah Banjarwangi, Bayongbong, Caringin, Cibalong, Cibatu, Cikajang, Cikelet, Cisurupan, Karangpawitan, Karangtengah, Pakenjeng, Pameungpeuk, Pasirwangi, Samarang, Singajaya, Sukaresmi, dan Sukawening.
Sementara itu, berdasarkan data PVMBG, hampir seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Garut berpotensi terdampak bencana tanah longsor dan banjir bandang. Kategorinya masuk dalam level menengah hingga tinggi.
Budi mengatakan, para camat diminta terus melakukan koordinasi secara berkala dengan dinas terkait. Para camat juga diminta menyebarluaskan informasi peringatan dini secara berkala kepada masyarakat.
Selain itu, kecamatan mesti siaga menyiapkan tempat evakuasi yang menerapkan protokol kesehatan. "Karena kejadian banjir dan longsor masih berpotensi terjadi," kata dia.
Baca:
Minyak Goreng Murah Kosong, Kantor Staf Presiden: Masyarakat Beli Berlebihan
Kabupaten Bantul Masuk Zona Merah Covid-19
Puluhan Nakes di Cianjur Positif Covid-19 dalam Dua Pekan Terakhir