REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Para astronom menemukan galaksi terbesar yang pernah ada. Namun, mereka tidak tahu bagaimana galaksi itu bisa sangat besar. Galaksi yang memiliki nama Alcyoneus memiliki lebar 16,3 juta tahun cahaya dan diameter 160 kali lebih besar dari Bima Sakti.
Ukuran itu juga empat kali lipat dari pemegang gelar sebelumnya, IC 1101 yang membentang 3,9 juta tahun cahaya. Nama Alcyoneus diambil dari salah satu mitos Yunani yang melawan Hercules. Dalam bahasa Yunani, Alcyoneus berarti keledai perkasa. Para peneliti merilis temuan mereka di jurnal Astronomy & Astrophysics.
Kira-kira, jarak Alcyoneus tiga miliar tahun cahaya dari bumi. Monster galaksi ini merupakan contoh galaksi radio yang sangat besar atau galaksi dengan lubang hitam supermasif di pusatnya yang melahap sejumlah besar materi sebelum memuntahkannya.
Dikutip Live Science, Jumat (18/2), dalam kasus Alcyoneus, lobusnya adalah yang terbesar yang pernah ditemukan. Galaksi yang memiliki lobus radio raksasa yang dipenuhi plasma bukanlah hal baru. Bahkan, Bima Sakti memiliki dua gumpalan kecil.
Namun, cara Alcyoneus yang mampu menumbuhkan gumpalan sangat besar masih menjadi misteri bagi ilmuwan. Mereka pertama kali melihat galaksi kelas berat baru setelah meneliti data yang dikumpulkan oleh Low Frequency Array (LOFAR), sebuah jaringan yang dibuat dengan menghubungkan sekitar 20 ribu teleskop radio yang didistribusikan di 52 lokasi di Eropa.
Setelah memproses data untuk mendeteksi lobus radio yang besar dan menyebar, Astronom di Observatorium Leiden di Belanda Martijn Oei, melihat struktur yang sangat besar secara tidak sengaja.
Selain gumpalan raksasanya, Alcyoneus adalah galaksi elips normal dengan total massa kira-kira 240 miliar kali massa matahari yang setara dengan setengah dari Bima Sakti dan pusat lubang hitam supermasif 400 juta kali massa matahari.
Faktanya, pusat Alcyoneus berada di sisi kecil dibandingkan dengan kebanyakan galaksi radio. Para peneliti sedang mencari tahu apa yang menyebabkan ukuran Alcyoneus menggelembung yang akan berguna untuk mengetahui bagaimana galaksi lain juga tumbuh.
“Jika ada karakteristik galaksi induk yang merupakan penyebab penting bagi pertumbuhan galaksi radio raksasa, maka induk galaksi radio raksasa terbesar kemungkinan besar akan memilikinya. Demikian pula, jika ada lingkungan skala besar tertentu yang sangat kondusif untuk pertumbuhan galaksi radio raksasa, maka galaksi radio raksasa terbesar kemungkinan akan berada di dalamnya,” tulis para peneliti.