Ahad 20 Feb 2022 06:00 WIB

Smelter Freeport di Gresik Mulai Groundbreaking

Pembangunan smelter diharapkan selesai dalam dua tahun.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Presiden RI joko Widodo saat meresmikan groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di KEK Gresik.
Foto: Lukas-Biro Pers Sekretariat Presiden.
Presiden RI joko Widodo saat meresmikan groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di KEK Gresik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Smelting yang merupakan perusahaan patungan antara Freeport dan Mitsubishi melakukan pembanguanan untuk menambah kapasitas produksi. Groundbreaking dilakukan pada Sabtu (19/2/2022).

Direktur Pengembangan Bisnis dan Komersial Irjuniawan P Radjamin menjelaskan perusahaan membutuhkan waktu paling tidak dua tahun dalam proses pembangunan. "Harapannya pembangunan ini bisa selesai pada 2023 mendatang," tambah Wawan melalui keterangan resminya, Ahad (20/2/2022).

Baca Juga

Selama ini, PT Smelting mengolah konsentrat tembaga hasil tambang PT Freeport Indonesia di Papua. PT Smelting mempunyai tiga pabrik, terdiri dari pabrik peleburan (smelter), pabrik pemurnian (refinery) dan pabrik asam sulfat.

“Pekerjaan ekspansi kali ini untuk manambah pabrik asam sulfat baru. Juga menaikkan kapasitas beberapa peralatan di smelter dan menambah jumlah sel elektrolisa di refinery,” jelas Wawan.

Dengan pembangunan ekspansi pabrik kali ini, berarti PT Smelting telah empat kali melakukan peningkatan kapasitas produksi. Tahap pertama, kapasitas produksi katoda tembaga hanya 200 ton per tahun.

Pada tahun 1999, ekspansi pertama dilakukan dengan menambah kapasitas produksi katoda tembaga menjadi 255 ton per tahun. Berikutnya, tahun 2001 ditingkatkan lagi menjadi 270 ton.

Ekspansi ketiga tahun 2009 menjadi 300 ton per tahun. Dengan pembangunan pabrik baru ini, PT Smelting yang semula hanya mengolah 1 juta ton konsentrat tembaga per tahun, akan meningkat menjadi 1,3 juta ton konsentrat per tahun.

Perusahaan pengolah tembaga yang pertama di Indonesia ini berdiri tahun 1996. Smelter tembaga dengan teknologi smelter terbaik di dunia ini mayoritas sahamnya dimiliki Mitsubishi Materials Corporation (MMC) Jepang. Sebagian saham dimiliki PT Freeport Indonesia (PTFI).

Selain memproduksi katoda tembaga LME Grade A, PT Smelting juga menghasilkan produk lainnya seperti asam sulfat untuk bahan baku pabrik pupuk Petrokimia Gresik, terak tembaga untuk bahan baku industri semen dan gypsum untuk bahan baku industri semen.

Dalam penggunaannya, Katoda tembaga kemudian di proses lebih lanjut menjadi produk kawat/kabel (wire rod), batang tembaga (copper rod), dan berbagai jenis produk berbasis tembaga. Sebagian besar produk katoda tembaga PT Smelting diekspor sehingga menjadi penyumbang devisa negara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement