Senin 21 Feb 2022 14:17 WIB

Pandemi, Expo Tahunan Petani Digelar Virtual 

Pandemi ini juga mempercepat proses penerapan teknologi digital

PT East West Seed Indonesia (Ewindo) menggelar Cap Panah Merah Expo 2022 secara live virtual Senin (21/2/2022) untuk menjangkau jutaan petani dari seluruh Indonesia.
Foto: Istimewa
PT East West Seed Indonesia (Ewindo) menggelar Cap Panah Merah Expo 2022 secara live virtual Senin (21/2/2022) untuk menjangkau jutaan petani dari seluruh Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT East West Seed Indonesia (Ewindo) menggelar Cap Panah Merah Expo 2022 secara live virtual Senin (21/2/2022) untuk menjangkau jutaan petani dari seluruh Indonesia. Expo Live Virtual pertama benih sayuran ini menghadirkan varietas-varietas sayuran unggul terbaru, teknologi budi daya pertanian hingga konsultasi dengan pakar untuk memberikan solusi yang dihadapi petani. 

Acara yang mengambil tema 'Tetap Dekat di Tengah Pandemi' ini dihadiri petani, pedagang, toko pertanian dan para mitra Ewindo. Juga dapat disaksikan secara live di channel Youtube Panah Merah TV.

Managing Director Ewindo, Glenn Pardede, mengatakan Expo Live Virtual ini sekaligus untuk mengobati kerinduan sahabat petani. Pada masa sebelum pandemi, mereka selalu dapat berkumpul pada expo tahunan yang digelar produsen benih sayuran Cap Panah Merah. 

“Expo ini merupakan salah satu wujud keseriusan Ewindo membantu mewujudkan kemajuan sektor hortikultura nasional melalui penyediaan benih unggul dan pembinaan kepada petani," ujarnya.

"Para petani tidak hanya dikenalkan dengan benih unggul berkualitas, tetapi juga berkonsultasi, tukar pikiran dan mengetahui teknik terbaru dalam budidaya sayuran,” tutur Glenn menambahkan. 

Cap Panah Merah Expo 2022 menampilkan produk-produk unggul hasil benih sayuran berkualitas dari para pemulia Ewindo seperti Jagung Manis Perkasa F1, Cabai Rawit Rawita F1, Melon Alina F1. Lalu Bawang Merah Biji Sanren F1, Cabai Besar Baja MC F1, Terong Ungu Yuvita F1, Mentimun New Metavy F1, dan Erina F1, serta tomat Gustavi F1.   

Cabai rawit Rawita F1, misalnya, memiliki kunggulan tahan terhadap serangan penyakit patek. Salah satu penyakit tanaman yang menjadi momok bagi petani karena dapat menyebabkan gagal panen. 

Penyakit patek atau dikenal sebagai antraknosa misalnya dapat mengakibatkan kehilangan panen hingga 30 persen. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Colletotrichum Capsisi ini menginfeksi buah tanaman yang menyebabkan buah busuk kering hingga akhirnya rontok atau tidak bisa dipanen.

Tidak hanya tahan terhadap patek, potensi produksi cabai ini juga sangat tinggi yaitu 10 hingga 14 ton per ha. Kualitas buah yang dihasilkan juga lebih seragam sehingga petani dapat menghemat biaya tenaga kerja. Buah seragam tentunya juga menguntungkan bagi pedagang, karena lebih menarik bagi pembeli apalagi cabai ini rasa yang sangat pedas.  

Selain itu, Ewindo juga mengenalkan mentimun Erina F1 yang tahan terhadap virus Gemini. Tanaman ini juga memiliki karakter mudah merambat yang membuat petani dapat mengurangi biaya perambatan. Potensi produksinya juga tinggi yaitu hingga mencapai 50 ton per ha. 

Bagi pedagang, mentimun Erina F1 juga memberikan keuntungan karena tahan disimpan sehingga membuat kualitasnya terjaga baik dari segi rasa maupun warna hijau gelap merata. Ini tentunya sangat berguna bagi pedagang terutama untuk pengiriman yang jauh dan waktu yang lama. Apalagi, mentimun ini memiliki tekstur renyah dan manis serta dijamin bebas pahit (bitter free).    

“Tidak hanya terus melakukan riset dan pengembangan untuk mendapatkan varietas unggul untuk memenuhi kebutuhan petani akan benih yang bermutu dan memberikan hasil yang maksimal, pandemi ini juga mempercepat proses penerapan teknologi digital,” ujar Glenn.

Salah satunya adalah optimalisasi penggunaan aplikasi Sipindo. Aplikasi ini memberikan akses informasi seputar pertanian bagi petani kecil untuk membuat keputusan berdasarkan data untuk lahan budi daya mereka. Aplikasi yang dikembangkan perusahaan sejak 2017 itu kini telah diunduh lebih dari 115 ribu pengguna. 

Fitur Sipindo yang paling banyak dimanfaatkan petani di antaranya fitur irigasi yang menyediakan rekomendasi pengairan atau penyiraman bagi tanaman berdasarkan input data lokasi, fase pertumbuhan, dan waktu terakhir penyiraman. Selain itu, pengguna juga banyak mengakses fitur toko pertanian dimana pengguna dapat menemukan toko terdekat di area mereka untuk membeli perlengkapan dan peralatan bertani. Fitur-fitur ini sangat membantu petani Indonesia di masa pandemi, terutama petani di daerah 3T (terluar, tertinggal, dan terdepan).

Melalui aplikasi ini, petani bisa berdiskusi langsung dengan para ahli budi daya dan penyakit tanaman. Petani juga dapat bertukar pengalaman dengan petani dari daerah lain untuk menambah wawasan dan mendapatkan informasi harga produk sayuran yang sangat penting bagi petani. 

Untuk memudahkan akses petani terhadap benih unggul berkualitas dengan lebih mudah, perusahaan juga telah meluncurkan official store yang bernama panahmerah.store di channel marketplace. Layanan ini telah dimanfaatkan lebih dari 10 ribu petani dan pengguna benih seluruh Indonesia. Tahun ini Ewindo segera meluncurkan layanan untuk para reseller dan dealer agar dapat memperoleh pengalaman cepat dan mudahnya memperoleh benih unggul berkualitas.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement