REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) memproduksi listrik bersih sebanyak 4.686 GWh sepanjang tahun lalu melalui anak usahanya PT Pertamina New Renewable Energy (NRE). Direktur Utama Pertamina NRE Dannif Danusaputro mengatakan capaian produksi listrik tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 4.637 GWh atau naik 4 persen.
"Kinerja positif operasional juga ditunjukkan dari peningkatan kapasitas terpasang pembangkit listrik dari energi baru terbarukan dari 681 MW menjadi 687,2 MW. Kami juga mampu menekan cost per unit menjadi 4,64 dolar AS per MWh atau 5 persen lebih rendah daripada target yang ditetapkan," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Pada 2022 Pertamina NRE menargetkan kapasitas terpasang sebesar 2,9 GW yang dikontribusikan dari gas to power sekitar 1.800 MW, listrik bersih 971 MW, dan kendaraan listrik serta baterai sebesar 96,2 MWh. Produksi listrik ditargetkan mencapai kurang lebih 7.100 GWh.
Pertamina NRE telah menetapkan beberapa program untuk mencapai target tersebut, antara lain pengoperasian PLTGU Jawa-1 yang berkapasitas 1.760 MW dan PLTS internal Pertamina dengan potensi mencapai lebih dari 280 MW. Tahun ini perusahaan akan mewujudkan program unlock value di Pertamina Geothermal Energy (PGE) agar mendapatkan alternatif pembiayaan untuk pengembangan proyek panas bumi.
Pertamina NRE juga sedang mengembangkan bisnis di sektor energi, seperti hidrogen, kendaraan listrik, dan baterai. Saat ini hidrogen hijau tengah dikembangkan sebagai proyek percontohan di wilayah kerja panas bumi Ulubelu di Lampung.
Sedangkan untuk kendaraan listrik dan baterai, beberapa waktu lalu Pertamina NRE bersama Pertamina Patra Niaga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Gojek maupun Grab untuk mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Selain itu untuk mendukung target penurunan emisi karbon tahun 2030, Pertamina NRE juga berencana mengembangkan natural based solution.
Kegiatan penandatanganan nota kesepahaman telah dilakukan antara Pertamina dengan Perhutani. Dalam skema bisnisnya, Pertamina NRE akan mengelola penyerapan karbon melalui pohon yang ditanam di lahan konsesi yang dikelola Perhutani.
Bisnis lain yang sedang dikembangkan untuk mendukung penurunan emisi karbon adalah kawasan industri hijau. Pertamina NRE akan menyediakan energi ramah lingkungan di kawasan industri dan telah menandatangani nota kesepahaman dengan Jababeka.