Selasa 22 Feb 2022 15:10 WIB

Mandi Terlalu Sering Bisa Melemahkan Imun? Ini Kata Dokter

Mandi terlalu sering dan terlalu lama dapat merusak mikrobioma

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa terlalu sering mandi bisa melemahkan imun (ilustrasi).
Foto: Foto : Mardiah
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa terlalu sering mandi bisa melemahkan imun (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mandi penting dilakukan untuk menghilangkan kotoran, mencegah bau badan, hingga mengangkat sel kulit mati. Namun, terlalu sering mandi rupanya juga tidak baik.

Sebuah studi dari AS mengungkapkan bahwa mandi terlalu lama dan sering bisa membuat sistem kekebalan tubuh melemah. Menurut para peneliti, mandi terlalu sering dan terlalu lama dapat merusak mikrobioma, yaitu kumpulan mikroba dan bakteri yang hidup di tubuh. Mikrobioma membentuk bagian dari sistem kekebalan dan membantu melindunginya. Dengan merusak mikrobioma, itu membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit.

Baca Juga

Meski penelitian melarang mandi terlalu sering, namun para peneliti tidak merekomendasikan seberapa sering idealnya seseorang harus mandi untuk menjaga keseimbangan antara tetap segar dan menjadi rentan terhadap bakteri jenis menular.

Dokter kulit bersertifikat di Inggris Lucy Chen menyatakan, jumlah mandi yang tepat per pekan hanyalah dua hingga tiga kali. Jumlah ini terdengar mengejutkan bagi mereka yang mandi setiap hari atau mereka yang rajin olahraga, di mana mandi adalah bagian penting dari rutinitas.

“Alasan mengapa mandi sekali sehari dapat berdampak buruk bagi kulit, karena itu dapat menghilangkan minyak esensial dan membuat kulit lebih kering. Kulit kering dapat menyebabkan eksim atau peradangan kulit dan menyebabkan kotoran lain seperti jerawat,” kata Lucy Chen seperti dilansir di laman Express, Selasa (22/2/2022).

Mandi terlalu sering juga bisa memicu ketombe di kulit kepala dan membuat rambut menjadi kering. Selain menyarankan agar seseorang hanya mandi dua atau tiga kali seminggu, Chen mengatakan bahwa durasi mandi juga tidak boleh lama, hanya lima hingga 10 menit.

Namun demikian, dia memberikan catatan bahwa kebiasaan mandi akan bervariasi. Tergantung pada rutinitas dan kebiasaan masing-masing individu.

“Seberapa sering Anda mandi sangat bergantung pada lingkungan dan aktivitas harian. Suhu dimana seseorang tinggal juga menjadi salah satu pemicu perdebatan sampai sekarang,” kata Chen.

Meskipun mandi air panas adalah pilihan yang lebih disukai selama musim dingin, itu mungkin bukan cara yang paling sehat untuk mandi. Sebaliknya, mandi air dingin telah diyakini oleh beberapa orang bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu pemulihan otot.

Alasan terakhir ini adalah bagian dari alasan mengapa atlet dari berbagai cabang olahraga sering mandi es setelah pertandingan dan sesi latihan. Itu dilakukan untuk membantu pemulihan otot.

“Tapi itu bukan berarti Anda harus mandi air dingin setiap hari,” catat Chen.

Yang pasti, jarang mandi juga bisa memicu dampak negatif seperti bau badan. Jarang mandi juga dapat memicu penumpukan kulit mati dan kotoran yang dapat menyebabkan infeksi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement