Selasa 22 Feb 2022 18:18 WIB

Level PPKM Jawa-Bali Naik, Ini Komentar Ganjar

Gubernur menginstruksikan seluruh rumah sakit di Jateng siapkan fasilitas perawatan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Foto: dok. Istimewa
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kenaikan kasus aktif Covid-19 yang terus berlanjut di sejumlah daerah kembali memengaruhi status leveling PPKM Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 12 Tahun 2022, Jawa Tengah kembali menerapkan PPKM Level 3.

Menanggapi hal ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memprediksi peningkatan kasus aktif Covid-19 di Jawa Tengah masih akan berlanjut dengan pola pergerakan yang tidak jauh berbeda dengan kenaikan kasus sebelumnya. “Kalau kita melihat data dan pola pergerakannya sama. Baru DKI yang turun, yang lain masih naik. Saya kira Jawa Tengah juga akan naik pelan- pelan,” ujarnya, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (22/2).

Baca Juga

Untuk itu, gubernur telah menginstruksikan seluruh rumah sakit yang ada di daerahnya untuk menyiapkan fasilitas perawatan Covid-19. Selain itu, rumah sakit darurat juga diaktifkan kembali sebagai langkah antisipasi ledakan kasus Covid-19.

Ganjar memastikan tempat isolasi terpusat juga disiagakan, rumah sakit-rumah sakit juga diminta untuk telah mengaktifkan kembali ruang isolasi.

“Kemarin kita sudah minta untuk dicek satu per satu, termasuk untuk rumah sakit darurat (RSD). Maka kemarin isoter-isoter itu kita juga siapkan dan rumah sakit darurat yang di Donohudan kita on-kan lagi,” katanya.

Orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini juga meminta agar masyarakat tidak perlu panik, sepanjang disiplin memakai masker menjadi protokol kesehatan (prokes) yang wajib selalu dipatuhi. Masker wajib dipakai ketika beraktivitas. Ganjar juga mengimbau agar warga untuk sementara waktu menunda perjalanan yang sekiranya tidak perlu.

“Maka kepada warga kami ingatkan tetap pakai masker, tetap jaga kesehatan dan kalau jalan atau pergi meninggalkan tempat kalau memang enggak perlu ya enggak usah. Tapi, kalau harus jalan, tolong disiplin pakai maskernya.

Pemerintah, dia melanjutkan, juga terus melakukan berbagai evaluasi serta persiapan dalam menghadapi peningkatan kasus aktif Covid-19. Untuk itu, Jogo Tonggo harus diaktifkan kembali terutama untuk mensosialisasikan prokes pencegahan di masyarakat.

SOP pencegahan seperti mengurangi kerumunan dijalankan dengan baik dengan tidak melarang. Namun, dikurangi agar ekonomi tetap berjalan. “Dikurangi kegiatannya saja, ekonomi masih berjalan, ibadah juga berjalan tapi dibatasi,” katanya.

Lebih lanjut, Gubernur menyampaikan, situasi saat ini dirasa lebih siap karena rumah sakit sudah punya pengalaman ketika menangani lonjakan kasus Covid-19 varian delta pada pertengahan 2021 lalu. Belajar dari pengalaman tersebut, saat ini sudah ada beberapa rumah sakit yang menambah isotank untuk oksigen. “Sehingga cadangannya untuk penanganan pasien Covid-19 relatif akan lebih banyak,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement