Rabu 23 Feb 2022 14:28 WIB

Buya Syafii Maarif: Kemerdekaan Itu Mahal, Jangan Disia-siakan

Buya Syafii Maarif mengajak Indonesia bekerja keras untuk kesejahteraan

Tokoh Islam dan Guru Bangsa Buya Ahmad Syafii Maarif,  mengajak Indonesia bekerja keras untuk kesejahteraan
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Tokoh Islam dan Guru Bangsa Buya Ahmad Syafii Maarif, mengajak Indonesia bekerja keras untuk kesejahteraan

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM— Cendekiawan Muslim yang juga mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Ahmad Syafii Maarif menyatakan Bangsa Indonesia harus bekerja keras dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena kemerdekaan itu mahal.

"Kemerdekaan itu mahal, jangan disia-siakan," kata Buya Syafii Maarif saat acara diskusi buku "Berdiang di Perapian Buya Syafii", di halaman belakang Biro Antara NTB, di Mataram, Selasa (22/2/2022) malam.

Baca Juga

Dari beberapa buku hasil sastrawan yang pernah dibacanya, pemerintah saat ini belum bisa menjalankan apa yang menjadi amanah dalam isi Pancasila tersebut.

Hal ini karena banyak di bumi nusantara yang bisa menjadi ancaman untuk kemajuan bangsa Indonesia. Sehingga pemerintah saat ini harus bekerja keras dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. "Bangsa ini harus lebih kerja keras lagi, jangan larut dalam ketidakpastian," katanya.

Sebelumnya, sastrawan Riki Dhamparan Putra, penulis buku "Berdiang di Perapian Buya Syafii" mengatakan dirinya termotivasi membuat buku tersebut, karena Buya adalah ulama yang mampu mengkritisi dan bisa menjadi jembatan atau fasilitasi bagi semua elemen masyarakat. "Ilmu pengetahuan sesuai Alquran itu tidak ada putusnya," ujarnya.

Secara garis besar isi buku tersebut banyak sekali termasuk tentang politik, sejarah Islam, cerita Nabi Yusuf dan beberapa sejarah lainnya. Sehingga dirinya berharap karya tulis yang dibuatnya tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat."Harapan bisa berguna bagi masyarakat untuk menemukan kewarasannya," tuturnya.    

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement