REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan sejumlah transformasi yang dilakukan BUMN perlahan mulai membuahkan hasil. Erick mencontohkan laba bersih BUMN secara konsolidasi yang terus mengalami peningkatan.
"Alhamdulillah ketika di 2020, laba bersih BUMN itu hanya Rp 13 triliun. Dengan transformasi yang profesional dan transparan, sekarang laba bersih BUMN di 2021 sebesar Rp 90 triliun. Ini kenaikan yang luar biasa," ujar Erick pada Kamis (24/2/2022).
Sebagai perusahaan milik negara, ucap Erick, keuntungan BUMN akan dikembalikan kepada negara sehingga negara mempunyai dana tambangan selain pajak. Erick menyampaikan BUMN secara konsolidasi telah memberikan kontribusi sebesar Rp 377 triliun pada 2020 kepada negara dalam bentuk pajak, dividen, dan PNBP.
"Tentu dana ini dipakai untuk pemerintah melakukan percepatan pengentasan kemiskinan dan juga program-program yang pro rakyat," ungkap Erick.
Erick mengambil contoh salah satu program pemerintah melalui PLN ialah stimulasi listrik secara gratis kepada pelanggan rumah tangga, industri, dan bisnis kecil dengan daya 450 VA. Erick menyebut BUMN yang merupakan sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia memiliki peranan vital dalam menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa.
"Karena itu kita mentransformasi BUMN ini supaya dikelola secara profesional dan transparan. Kalau BUMN tidak dikelola secara tidak baik, akhirnya pemasukan negara berkurang dan tentu BUMNnya kalah bersaing dengan negara lain maupun pihak lain," lanjut Erick.
Erick mengatakan transformasi BUMN tak hanya menyasar pada aspek model bisnis, melainkan juga transformasi pada sektor human capital. Erick menilai transformasi human capital menjadi kunci kesuksesan transformasi yang dilakukan BUMN secara menyeluruh.
"Sejak awal kita menerapkan core value Akhlak, karakter adalah kunci kepemimpinan di BUMN. Alhamdulillah terobosan sudah terlihat hasilnya, bagaimana sekarang BUMN banyak kepemimpinan muda dan perempuan," kata Erick menambahkan.