Kamis 24 Feb 2022 20:08 WIB

Gejala Covid-19 tidak Biasa yang Perlu Diwaspadai

Di tengah penyebaran omicron, ada empat gejala Covid-19 yang sebaiknya diwaspadai.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Gejala Covid-19 yang tidak biasa dan perlu diwaspadai. (ilustrasi)
Foto: Republika
Gejala Covid-19 yang tidak biasa dan perlu diwaspadai. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak awal pandemi, gejala Covid-19 kerap menjadi sorotan karena keragamannya. Tren gejala yang mendominasi pun kerap berubah seiring dengan berubahnya varian virus corona yang beredar.

Hal ini pula yang ditemukan pada waktu varian omicron mulai bermunculan. Di tengah meluasnya varian omicron, ada empat gejala Covid-19 yang sebaiknya diwaspadai. Berikut ini adalah keempat gejala tersebut, seperti dilansir di Eat This Not That, Kamis (24/2/2022):

Baca Juga

1. Nyeri perut

Peneliti dari ZOE COVID Symptom Study telah memantau gejala-gejala Covid-19 sejak awal pandemi. Belakangan ini, para peneliti menemukan adanya lonjakan laporan yang tajam mengenai gejala nyeri perut. Gejala ini mulai meningkat pada pertengahan Desember 2021 hingga pertengahan Januari.

"Masalah pencernaan, seperti diare, nyeri perut, merasa sakit dan kehilangan nafsu makan, atau melewatkan jam makan, semuanya bisa menjadi gejala Covid-19," kata tim peneliti.

2. Nyeri tenggorokan dan gejala lainnya

Banyak dokter mengungkapkan, pasien yang terinfeksi varian omicron kerap mengeluhkan gejala tenggorokan gatal atau sakit. Gejala ini semakin sering ditemukan pada pasien infeksi breakthrough, yaitu pasien yang sudah vaksinasi dan terkena Covid-19.

Gejala-gejala Covid-19 bisa muncul dalam waktu dua hingga 14 hari sejak terpapar oleh SARS-CoV-2. Selain nyeri atau gatal di tenggorokan, ada beberapa gejala lain yang biasanya menyertai. Gejala tersebut antara lain demam, meriang, batuk, sesak atau kesulitan bernapas, kelelahan, sakit otot, sakit kepala, kehilangan indra penciuman atau perasa, hidung tersumbat atau beringus, mual atau muntah, dan diare.

"Orang-orang dengan gejala ini mungkin mengalami Covid-19," ujar Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS).

3. Kesemutan

National Health Service (NHS) Inggris mengungkapkan bahwa gejala kesemutan atau kebas pada kulit dikenal sebagai parestesia. Parestesia merupakan salah satu gejala Covid-19 berkepanjangan yang diketahui sebagai long Covid. Rasa kesemutan yang meluas ini bisa muncul lalu kemudian mereda berulang kali.

4. Kerusakan organ

Menurut sebuah studi dalam jurnal BMJ, satu dari tiga orang berusia di atas 65 tahun yang terkena Covid-19 akan mengalami gejala baru sekitar satu tahun setelah infeksi. Gejala baru ini bisa berupa masalah ginjal, kelelahan, gagal napas, hipertensi, dan masalah kesehatan mental.

5. Lindungi diri

Orang-orang yang mengalami gejala-gejala Covid-19 sebaiknya menjalani pengetesan Covid-19. Selain itu, penting juga untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, khususnya bila tinggal di wilayah dengan cakupan vaksinasi yang rendah. Beberapa protokol kesehatan yang sangat dianjurkan adalah menggunakan masker, tidak bepergian, jaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan secara berkala.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement