REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- - Amerika Serikat mengesahkan vaksin Pfizer Covid-19 untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun. Hal ini membuka jalan bagi 28 juta anak muda Amerika untuk segera diimunisasi.
Dilansir dari Channel News pada Ahad (27/2/2022), Amerika Serikat hanya mengikuti segelintir negara lain termasuk China, Chile, Kuba, dan Uni Emirat Arab yang memvaksin anak-anak yang lebih muda.
"Sebagai seorang ibu dan dokter, saya tahu bahwa orang tua, pengasuh, staf sekolah dan anak-anak telah menunggu izin hari ini. Vaksinasi Covid-19 terhadap anak-anak yang lebih muda akan membawa kita lebih dekat untuk kembali ke rasa normal," kata Penjabat Kepala Administrasi Makanan dan Obat Janet Woodcock.
Dia melanjutkan peluncuran vaksin harus dimulai dengan sungguh-sungguh agar semua anak-anak mendapatkannya. "Nantinya Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengadakan panel untuk membahas lebih lanjut rekomendasi klinis ini," kata dia.
Pfizer dan mitranya BioNTech mengumumkan minggu ini bahwa pemerintah AS telah membeli 50 juta dosis lebih karena bekerja untuk melindungi anak-anak, termasuk mereka yang berusia di bawah lima tahun. Dalam uji klinis yang melibatkan lebih dari 2.000 peserta ditemukan lebih dari 90 persen efektif dalam mencegah penyakit simtomatik.
Keamanan vaksin juga dipelajari pada lebih dari 3.000 anak dan tidak ada efek samping serius yang terdeteksi dalam penelitian yang sedang berlangsung. Pada kelompok usia ini, vaksin diberikan sebagai dua suntikan dengan jarak tiga minggu, dengan dosis 10 mikrogram - sepertiga diberikan kepada kelompok usia yang lebih tua.
Menurut CDC, ada 8.300 rawat inap Covid-19 pada anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun sejak awal pandemi dan 146 kematian. Ada juga lebih dari 5.000 kasus pediatrik sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak (MIS-C), komplikasi pasca-virus yang jarang tetapi sangat serius termasuk 46 kematian.
Amerika Serikat muncul dari gelombang virus corona terbaru, didorong oleh varian Delta. Namun, kasus tetap tinggi, terutama di negara bagian utara yang lebih dingin yang tertinggal dalam tingkat vaksinasi mereka. Hampir 58 persen dari total populasi sekarang telah divaksinasi lengkap.
Ikuti Whatsapp Channel Republika