Ahad 27 Feb 2022 21:58 WIB

In Picture: Dua Tahun Tutup, Pasar Papringan Kembali Dibuka

Transaksi Wisata kuliner pasar Papringan menggunakan uang bambu sebagai token..

Rep: Anis Efizudin/ Red: Yogi Ardhi

Suasana interaksi pengunjung dengan pedagang di pasar Papringan Ngadiprono, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Ahad (27/2/2022). Setelah tutup selama dua tahun akibat pandemi COVID-19, wisata pendidikan dan kuliner pasar Papringan yang pembayarannya menggunakan uang bambu kembali dibuka guna memulihkan perekonomian masyarakat melalui pariwisata. (FOTO : Antara/Anis Efizudin)

Sejumlah anak bermain jungkat-jungkit bambu di pasar Papringan Ngadiprono, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Ahad (27/2/2022). Setelah tutup selama dua tahun akibat pandemi COVID-19, wisata pendidikan dan kuliner pasar Papringan yang pembayarannya menggunakan uang bambu kembali dibuka guna memulihkan perekonomian masyarakat melalui pariwisata. (FOTO : Antara/Anis Efizudin)

Suasana interaksi pengunjung dengan pedagang di pasar Papringan Ngadiprono, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Ahad (27/2/2022). Setelah tutup selama dua tahun akibat pandemi COVID-19, wisata pendidikan dan kuliner pasar Papringan yang pembayarannya menggunakan uang bambu kembali dibuka guna memulihkan perekonomian masyarakat melalui pariwisata. (FOTO : Antara/Anis Efizudin)

Pengunjung membayar menggunakan mata uang pring di pasar Papringan Ngadiprono, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Ahad (27/2/2022). Setelah tutup selama dua tahun akibat pandemi COVID-19, wisata pendidikan dan kuliner pasar Papringan yang pembayarannya menggunakan uang bambu kembali dibuka guna memulihkan perekonomian masyarakat melalui pariwisata. (FOTO : Antara/Anis Efizudin)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Pengunjung membayar menggunakan mata uang pring di pasar Papringan Ngadiprono, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Ahad (27/2/2022). Setelah tutup selama dua tahun akibat pandemi COVID-19, wisata pendidikan dan kuliner pasar Papringan yang pembayarannya menggunakan uang bambu kembali dibuka guna memulihkan perekonomian masyarakat melalui pariwisata. 

sumber : Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement