Selasa 01 Mar 2022 07:09 WIB

UMKM Bisa Rasakan Pengalaman E-Commerce Mandiri Melalui Community Marketplace

Eksistensi UMKM menjadi salah satu kunci utama dalam pemulihan ekonomi nasional.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
UMKM Community marketplace (istimewa)
UMKM Community marketplace (istimewa)

Eksistensi UMKM Indonesia menjadi salah satu kunci utama untuk dapat berkontribusi dalam rangkaian upaya pemerintah mensukseskan program Pemulihan Ekonomi Nasional. Diperlukan solusi bisnis berbasis teknologi yang dapat meningkatkan dan memperluas jangkauan pemasaran produk UMKM melalui platform digital. 

Tak dapat dipungkiri, UMKM yang mampu bertahan saat pandemi adalah mereka yang mampu beradaptasi dalam dunia digital. Sebanyak 80% UMKM menjadikan momentum pandemi sebagai pemicu untuk berubah ke arah digital, terhubung langsung dalam ekosistem digital dengan memanfaatkan platform eCommerce maupun marketplace. Digitalisasi menjadi kunci bagi UMKM untuk mampu bertahan.

Menurut Kementerian Koperasi dan UKM, Pemerintah menargetkan pada tahun 2024, sebanyak 30 juta UMKM sudah go digital.

Hingga Desember 2021, sebanyak 16,4 juta pelaku usaha UMKM sudah masuk kedalam ekosistem digital. Dengan demikian, masih ada sekitar 13,6 juta UMKM lagi yang harus dikejar untuk segera merambah dunia digital. 

Belum lama ini, Borong Indonesia telah sukses bekerjasama dengan Wiranesia Foundation untuk membantu para UMKM naik kelas melalui penyediaan Home Commerce mandiri milik Wiranesia, dimana pada pelaksanaannya disambut antusiasme para peserta. 

Berangkat dari latar belakang tersebut, Borong Indonesia kembali membuka kesempatan bagi komunitas-komunitas lainnya untuk merasakan pengalaman go digital dengan memperkenalkan “Community Marketplace”, sebuah platform niaga yang ditujukan bagi komunitas UMKM untuk dapat menjangkau pasar yang lebih luas dengan akses commerce mandiri, yang akan dirilis bulan April 2022. 

Untuk itu, Borong ingin mengundang komunitas UMKM dari berbagai jenis dan skala bisnis untuk mendapatkan kesempatan sebagai yang pertama kali menggunakan platform ini, dimana komunitas UMKM berkesempatan merasakan pengalaman  mengelola  marketplace platform sendiri.

Sebagai pengelola marketplace platform sendiri, mereka dapat melakukan kontrol penuh atas kegiatan niaganya mulai dari mengelola seller, mengundang buyer, hingga melakukan kegiatan dari promosi untuk meningkatkan engagement dengan pelanggan karena penguasaan database. 

Dengan bergabung pada program ini, Borong Indonesia menyatakan bahwa tidak perlu ada lagi kekhawatiran yang harus dirasakan seperti saat para pegiat UMKM masih dalam tingkatan Seller yang  berjualan di marketplace populer seperti saat ini.

Dengan Borong, UMKM dipastikan dapat berjualan dengan leluasa tanpa dihantui persaingan dengan jutaan seller lainnya, kebebasan mengelola program promo, memiliki database pelanggan sepenuhnya, dan dapat terus berkembang dengan memiliki Home Commerce mandiri, tentunya dengan biaya minimum.

“Selama ini, faktanya mayoritas pelaku bisnis UMKM umumnya sulit berkembang dan terbatas hanya menjadi penjual di platform marketplace. Belum lagi ketergantungan atas program insentif dari pemilik marketplace dan terbatasnya akses ke database pengunjung atau pembeli di tokonya. Dengan tidak adanya kemampuan akses ke database pengunjung toko, tentu sulit bagi bisnis untuk berkembang pesat, karena tidak memiliki Customer Lifetime Value (CLV) yang sifatnya panjang,” menurut Aga Nugraha, Strategic Demand Partnership Borong Indonesia saat menjelaskan pain point yang dirasakan oleh banyak UMKM dan komunitas UMKM. 

Sementara, kebutuhan UMKM untuk bertransformasi digital dan memiliki kontrol penuh atas seluruh kegiatan commerce-nya sudah sedemikian mendesak karena didorong oleh besarnya permintaan pasar yang pemenuhan kebutuhannya cenderung online akibat pandemi, yang kemudian tentu akan berdampak pada berkembangnya tingkatan usaha. 

Melalui platform Community Marketplace ini, Borong Indonesia tidak hanya membuka peluang bagi komunitas UMKM untuk naik level dengan pengelolaan marketplace mandiri, tetapi juga berkomitmen untuk terus membantu dalam bentuk dukungan berupa pelatihan, edukasi, dan bantuan eksposur melalui jaringan bisnis Borong untuk membantu komunitas terus berekspansi. 

“Impian kami agar lebih banyak lagi komunitas UMKM, dimanapun lokasinya, dan apa pun levelnya, yang dapat memiliki sistem eCommerce sendiri sehingga mampu menopang para anggotanya untuk bersama-sama maju dan naik kelas dalam mengembangkan bisnis. Borong Indonesia yakin bahwa dengan produk Community Marketplace, komunitas atau pun asosiasi usaha bisa mendapatkan pengalaman memiliki dan mengelola home commerce sendiri, sebelum akhirnya dapat berkembang secara mandiri.” jelas Ronald Sipahutar, Country Manager Borong Indonesia. 

Untuk itu, Borong Indonesia mengundang para komunitas atau pun asosiasi usaha untuk mendaftar dan bertemu langsung dengan Tim Borong Indonesia untuk proses skrining dan verifikasi. Jika dinyatakan layak, komunitas tersebut akan melalui proses onboarding dan dapat langsung menggunakan platform Borong bagi anggotanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement