REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menetapkan beberapa target kinerja keuangan pada tahun 2022. Perseroan menargetkan Kredit dan Pembiayaan tumbuh 9-11 persen, Dana Pihak Ketiga tumbuh 9-11 persen, laba bersih naik pada kisaran 10-13 persen serta NPL gross diharapkan membaik pada kisaran 3,4-3,5 persen.
"Untuk mencapai target pertumbuhan kredit tersebut, perseroan akan mengoptimalkan program perumahan nasional, melalui kontribusi pada program KPR FLPP, KPR BP2BT dan KPR TAPERA dengan potensi realisasi unit sebanyak 169,3 ribu unit," kata Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu, Rabu (2/3).
Kemudian, perseroan akan memperluas partnership untuk penyaluran kredit pada segmen fixed income dengan melanjutkan program KPR TWP AD dan ekspansi BTN Solusi di segmen institusi, Lembaga Pemerintah, Kementerian dan Korporasi BUMN lainnya.
Bank BTN juga akan meningkatkan KPR di segmen milenial melalui kerja sama pembangunan Transit Oriented Development (TOD) dengan BUMN Karya dan Top Developer serta program KPR untuk mielnial, seperti KPR Gaess for Millenials dengan fitur Graduate Payment Mortgage (GPM) dan KPR Hits. Selain itu, Bank BTN juga akan mengembangkan kredit komersial dan korporasi yang memiliki value chain di sektor perumahan.
Sementara untuk menjaga momentum pertumbuhan laba bersih, perseroan akan menjaga yield kredit di kisaran 7 hingga 8 persen dengan meningkatkan kontribusi kredit bermarjin tinggi, terutama kredit payroll dan SME. Bank BTN juga akan melanjutkan tren penurunan Cost of Fund (CoF) dengan meningkatkan CASA dan DPK Ritel.
Baca juga: Disetujui RUPST, BTN Bagikan Dividen Total Rp 237,6 Miliar
Laba bersih perseroan juga akan didorong untuk meningkatkan kontribusi Fee Based Income (FBI) dengan mengembangkan sumber-sumber FBI baru seperti pengembangan fee treasury di segmen ritel, penjualan produk wealth dan peningkatan transaksi digital banking baik user mobile banking, internet banking dan cash management.