REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Microsoft mengungkapkan telah menemukan jenis malware baru beberapa jam sebelum invasi Rusia dimulai. Sebagai perusahaan perangkat lunak dan keamanan siber, Microsoft bertugas membantu mempertahankan pemerintah dan negara dari serangan siber.
Pusat Intelijen Ancaman Microsoft (MSTIC) telah memantau situasi dengan cermat beberapa jam sebelum invasi Rusia ke Ukraina dimulai. Mereka mendeteksi babak baru serangan siber yang menargetkan infrastruktur digital Ukraina.
Selain memberikan masukan kepada pemerintah Ukraina tentang masalah ini, tim keamanan Microsoft mengidentifikasi penggunaan paket malware baru yang dijuluki FoxBlade. Microsoft memberikan saran teknis tentang sejumlah langkah yang diperlukan. Faktanya, dalam waktu tiga jam, tanda pengenal yang digunakan untuk mendeteksi aktivitas FoxBlade ditambahkan ke Microsoft Defender untuk membantu mempertahankan diri dari ancaman baru ini.
Dilansir Tech Radar, Rabu (2/3/2022), selama beberapa hari terakhir, Microsoft telah memberikan saran defensif kepada pejabat Ukraina mengenai serangan siber di beberapa termasuk lembaga militer Ukraina, produsen, dan beberapa lembaga pemerintah lainnya.