Kamis 03 Mar 2022 10:41 WIB

Kemeriahan Menyambut Nyepi di Banyuwangi

Kemeriahan Menyambut Nyepi di Banyuwangi

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
Kemeriahan Menyambut Nyepi di Banyuwangi
Kemeriahan Menyambut Nyepi di Banyuwangi

Banyuwangi - Umat Hindu di Kabupaten Banyuwangi menggelar perayaan dalam rangka menyambut Nyepi Tahun Saka 1944. Seperti dilakukan di Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar. Mereka menggelar ritual Tawur Kesanga dengan membawa Ogoh-ogoh keliling kampung. Ritual berlangsung pada Rabu (2/3/2022) malam mulai pukul 19.00 WIB.

Tokoh pemuda Hindu Kecamatan Muncar Budi Wiriyanto menjelaskan, pawai Ogoh-ogoh pada Hari Raya Nyepi tahun ini dilakukan di Pura masing-masing. Pasalnya, pandemi Covid - 2019 belum selesai. “Sebelum pandemi Covid-19 mengarak Ogoh-ogoh bersama-sama, dijadikan satu berkumpul dikecamatan dan kami arak keliling kampung,” terangnya.

Ritual ini sebagai simbol agar pengaruh jahat tidak menganggu selama catur brata penyepian atau persemedian. Untuk mengiringi pawai Ogoh-ogoh, mereka menabuh gamelan yang disebut ble ganjur. Umat Hindu juga membawa obor untuk penerangan.

Sepanjang parade arak-arakan, doa-doa suci dilantunkan. "Harapannya dengan ritual Tawur Kesanga, mara bahaya termasuk pandemi segera berakhir," tambah Budi Wiriyanto.

Diujung acara, Ogoh - Ogoh dibakar. Prosesi itu menjadi simbol hilangnya mara bahaya dan pengaruh buruk di dunia. Selanjutnya, umat Hindu menggelar Nyepi dengan berdiam diri di dalam rumah tanpa ada cahaya selama 24 jam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement