Kamis 03 Mar 2022 19:40 WIB

Pemkot Sukabumi Mulai Pemulihan Infrastruktur Pasca-Banjir dan Longsor

Status tanggap darurat banjir dan longsor Kota Sukabumi telah berakhir

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nur Aini
Relawan membersihkan lumpur usai banjir di Kampung Tugu, Baros, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (18/2/2022). Menurut data BPBD Kota Sukabumi, bencana banjir dan tanah longsor terjadi di 68 titik yang disebabkan hujan dengan intensitas tinggi pada Kamis (17/2) malam.
Foto: ANTARA/Iman Firmansyah
Relawan membersihkan lumpur usai banjir di Kampung Tugu, Baros, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (18/2/2022). Menurut data BPBD Kota Sukabumi, bencana banjir dan tanah longsor terjadi di 68 titik yang disebabkan hujan dengan intensitas tinggi pada Kamis (17/2) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Status tanggap darurat bencana banjir dan longsor di Kota Sukabumi berakhir pada Kamis (3/3/2022). Selanjutnya Pemkot Sukabumi akan memulai proses pemulihan atau recovery infrastruktur baik sarana umum maupun rumah warga dan lain sebagainya.

''Pasca-tanggap darurat yang 14 hari dilaksanakan, kami pemda dan tang lain akan melaksanakan pemulihan dari sisi infrastruktur,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi kepada wartawan Kamis. Hal ini disampaikan di sela-sela apel penutupan pos lapangan darurat bencana di Kampung Tugu Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kamis (3/3/2022) sore.

Baca Juga

Fahmi mengatakan, bagaimana jalan rusak dan rumah rusak baik berat, sedang dan ringan serta sarana umum lainnya akan dilakukan perbaikan secepatnya. Di mana dari hasil estimasi di 68 titik bencana lalu membutuhkan dana Rp 8 miliar termasuk di dalamnya pemulihan di Kelurahan Jayaraksa.

''Dana tersebut bersumber dari dana bantuan gubernur, provinsi dan sumbangan yang ada untuk recovery pascabencana dan sisanya dari APBD,'' kata Fahmi. Namun anggaran bantuan dari gubernur dan provinsi belum masuk rekening daerah kas daerah dan nantinya akan disalurkan sesuai peruntukannya.

Fahmi mengungkapkan, status tanggap darurat berakhir karena hari ini dapat dinyatakan telah pulih meskipun belum dinyatakan 100 persen tingkat kepulihannya. Ia mengatakan, atas nama pemkot mengucapkan terimakasih kepada semua pihak baik institusi pemda, Polri, TNI, relawan, ormas, dan organsiasi politik yang hadir dalam masa tanggap darurat. Sebab kebersamaan yang mampu menangani masa sulit.

''Kami juga sudah melakukan pengerukan sungai karena warga menyatakan banjir disebabkan karena pendangkalan dan sudah dikeruk bekerjasama dengan Pemprov Jabar,'' ungkap Fahmi. Upaya lainnya meminta warga jangan membuang sampah sembarangan dan mengupayakan pelandaian sehingga arus cepat bergerak.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Wardhani menambahkan, jumlah total warga yang terdampak bencana se Kota Sukabumi pada 17 Februari 2022 lalu sebanyak 838 jiwa yang terdiri atas 2.857 jiiwa. ''Sebaran bencana di tujuh kecamatan dan 24 kelurahan,'' kata dia.

Sementara rumah yang rusak yakni 499 unit rusak ringan, 235 unit rusak sedang, dan 105 unit rusak berat. Jumlah sarana dan prasarana yakni 51 tempat ibadah, 2 sarana pendidikan, dan 2 sarana kesehatan.

''Untuk korban jiwa yakni di Kelurahan Jayaraksa, Baros korban meninggal Dunia (MD) Nunung (75 tahun),'' kata Imran. Selain itu luka ringan (LR), Kandi Sukandi (56) serta mengungsi 2 KK di Tempat Pengungsian Sementara (Tesa) yang disediakan BPBD. 

Baca: Ancaman Banjir Bandang, Setengah Juta Warga Sydney Diminta Mengungsi

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement