"Sebab pada prinsipnya yang namanya ilmu itu benar, cuma kalau kita dihadapkan pada perbedaan ya kita jangan norak. Jangan kita menghujat ini itu, karena yang namanya perbedaan pasti ada dasar-dasar yang bisa dipertanggungjawabkan,"kata dia.
Alumni Universitas Islam Imam Muhammad Ibnu Suud LIPIA Jakarta ini pun menambahkan, apabila terdapat umat Islam yang hendak menambah wawasan keilmuan jelang Ramadhan, hal tersebut merupakan hal yang baik.Namun, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana umat dapat secara bijak memilih guru ataupun ustaz yang ahli di bidangnya masing- masing.
Jangan sampai karena adanya perbedaan pandangan, kita jadi kurang bijak dan melakukan hal-hal negatif di bulan Ramadhan. Yang mana jika ini terjadi, kansayang banget,Ra ma dhan datangnya setahun sekali, kata dia.
Ustadzah Qotrunnada Syathiry Ahmad menyampaikan, umat Islam perlu memanfaatkan bulan Sya'ban dengan sebaik-baiknya guna menyambut Ramadhan. Putri almarhumah Ustazah Suryani Thahir ini menyebut, tema-tema mengenai amalan ibadah Ramadhan kerap disampaikan kepada para jamaah.
"Amalan-amalan seperti shalat-shalat sunah dan amalan-amalan kebaikan lainnya mulai sekarang sudah harus dilakukan, kita biasakan.Supaya Ramadhan nanti kita sudah terbiasa melakukan ibadah. Untuk mendapat kualitas Ramadhan, mulai sekarang kita tingkatkan amal an ibadahnya,"kata pengasuh Majelis Taklim Assuryaniyah itu.
Adapun amalan-amalan ibadah yang bisa dilakukan jelang Ramadhan, antara lain, puasa sunah, membaca Alquran, hingga meninggalkan kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat. Ustazah Nada menambahkan, Ramadhan tahun ini umat Islam masih dibayangi dengan pandemi Co vid-19. Meski demikian, pihaknya menekankan bahwa umat Islam harus yakin dan optimistis badai pandemi akan segera berlalu.