Selasa 08 Mar 2022 23:45 WIB

Tiba di Aden Yaman, Angelina Jolie Ungkap Dampak Buruk Perang 

Angelina Jolie mengajak dunia internasional peduli nasib Yaman

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
 Utusan Khusus UNHCR, Angelina Jolie melakukan lawatan ke Yaman pekan ini, untuk menengok para pengungsi yang lari dari konflik berkepanjangan di Negara itu.
Foto: Tangkapan Layar/Antara
Utusan Khusus UNHCR, Angelina Jolie melakukan lawatan ke Yaman pekan ini, untuk menengok para pengungsi yang lari dari konflik berkepanjangan di Negara itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Utusan Khusus Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR), Angelina Jolie, membagikan momen saat ia terjun langsung ke medan perang di Yaman. 

Melalui Instagram pribadinya, bintang Hollywood ini mengumumkan saat dia telah sampai di kota Aden, Yaman, pada Ahad (6/3/2022) waktu setempat. Tujuan dari lawatannya ialah untuk membantu para pengungsi di negara yang tengah dilanda konflik tersebut. 

Baca Juga

Dia mengumumkan kedatangannya ke Kota Aden dengan mengunggah foto-foto udara dari kamp-kamp pengungsi dan foto-foto bangunan yang hancur di Instagram. 

Di sana, dia menemui para pengungsi dan keluarga yang terlantar yang terpaksa melarikan diri dari rumah-rumah mereka. Dia ingin mendengar langsung bagaimana konflik telah menghancurkan hidup mereka. 

"Saya telah mendarat di Aden, untuk bertemu keluarga terlantar dan pengungsi untuk UNHCR @refugees dan menunjukkan dukungan saya untuk orang-orang Yaman. Saya akan melakukan yang terbaik untuk berkomunikasi dari lapangan selama beberapa hari berlangsung," tulis Jolie pada caption yang diunggah pada Ahad (6/3/2022). 

"Ketika kita terus menyaksikan kengerian yang terjadi di Ukraina, dan menyerukan diakhirinya segera konflik dan akses kemanusiaan, saya di sini di Yaman untuk mendukung orang-orang yang juga sangat membutuhkan perdamaian," kata dia. 

Dia menambahkan situasi di Yaman adalah salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan satu warga sipil terbunuh atau terluka setiap jam pada 2022. Ekonomi hancur oleh perang, dan lebih dari 20 juta orang Yaman bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.   

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement