Rabu 09 Mar 2022 06:37 WIB

Masyarakat Diimbau Waspadai Penipuan Mengatasnamakan Kapolda Papua Barat

Ada upaya penipuan mengatasnamakan Irjen Tornagogo di kalangan pejabat dan warga.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kapolda Papua Barat, Irjen Tornagogo Sihombing.
Foto: Dok Humas Polri
Kapolda Papua Barat, Irjen Tornagogo Sihombing.

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Pejabat pemerintah dan masyarakat Papua Barat diimbau agar mewaspadai modus penipuan melalui telepon atau pesan singkat dari nomor tak dikenal yang mengatasnamakan Kapolda Papua Barat Irjen Tornagogo Sihombing. Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua Barat, Kombes Adam Erwindi,  membenarkan adanya percobaan penipuan menggunakan nomor telepon yang mengatasnamakan Irjen Tornagogo di kalangan pejabat dan masyarakat.

"Saat ini, ada yang mencoba menipu menggunakan nomor telepon 081319326580 mengatasnamakan Kapolda dan sejumlah pejabat Polda Papua Barat," ujar Adam di Manokwari, Provinsi Papua Barat, Selasa (8/3/2022).

Adam pun mengimbau, seluruh pejabat pemerintah, swasta, dan warga di Papua Barat untuk lebih berhati-hati apabila menerima panggilan telepon atau pesan singkat yang mengatasnamakan pejabat Polda Papua Barat untuk meminta sesuatu. "Waspadai orang-orang tidak bertanggung jawab dengan mencatut nama pejabat Kepolisian, apalagi menghubungi korban atas nama Kapolda untuk meminta sesuatu. Itu tidak benar," ucap Adam.

Dia juga mengingatkan pejabat pemerintah, swasta, dan masyarakat di wilayah Papua Barat untuk segera melapor apabila menerima telepon dari nomor tak dikenal yang mengaku sebagai pejabat kepolisian. "Jika menerima telepon atau pesan singkat dari nomor tak dikenal yang mengatasnamakan pejabat Polda Papua Barat, masyarakat segera laporkan ke layanan pengaduan 110 / SPKT Polda Papua Barat atau ke kantor Kepolisian terdekat," ujar Adam.

Adam menegaskan, pencatutan atau mengatasnamakan orang lain untuk meminta sesuatu merupakan tindak pidana penipuan. "Kami mengajak masyarakat Papua Barat agar lebih berhati-hati terhadap modus tersebut, sehingga tidak menjadi korban penipuan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement