Rabu 09 Mar 2022 22:19 WIB

Isaac Herzog, Presiden Israel Pertama yang Kunjungi Turki dalam 14 Tahun

Herzog menjadi pemimpin Israel pertama yang berkunjung ke Turki dalam 14 tahun.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Isaac Herzog. Presiden Israel Isaac Herzog melakukan perjalanan ke Turki pada Rabu (9/3/2022).
Foto: haaretz
Isaac Herzog. Presiden Israel Isaac Herzog melakukan perjalanan ke Turki pada Rabu (9/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Israel Isaac Herzog melakukan perjalanan ke Turki pada Rabu (9/3/2022) untuk merajut kembali hubungan kedua pihak yang sempat renggang. Herzog menjadi pemimpin Israel pertama yang berkunjung ke Turki dalam 14 tahun.

Herzog dijadwalkan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara, sebelum melakukan perjalanan ke Istanbul untuk pertemuan dengan komunitas Yahudi Turki. Turki dan Israel pernah menjadi sekutu dekat. Namun, hubungan itu berantakan di bawah pemerintahan Erdogan.

 

Erdogan kerap melontarkan kritik yang blak-blakan terkait kebijakan Israel terhadap Palestina. Sementara Israel meradang karena Erdogan merangkul Hamas, yaitu kelompok militan yang mengontrol Jalur Gaza. Israel menganggap Hamas sebagai kelompok teroris.

 

Turki dan Israel menarik duta besarnya pada 2010, setelah pasukan Israel menyerbu armada Turki yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Palestina.  Insiden itu mengakibatkan kematian sembilan aktivis Turki.

 

Hubungan Turki dan Israel kembali renggang pada 2018. Ketika itu Turki marah karena Amerika Serikat  memindahkan kedutaannya ke Yerusalem. Turki kembali menarik duta besarnya dari Israel, begitu pula sebaliknya. Sejauh ini keduanya belum menunjuk duta besar masing-masing.

 

Upaya untuk memulihkan hubungan dimulai ketika Turki berusaha untuk mengakhiri isolasi internasional, dengan menormalkan hubungan dengan beberapa negara di kawasan termasuk Mesir, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi.

 

Dalam langkah pertama menuju rekonsiliasi, Erdogan menelepon Herzog setelah terpilih menjadi perdana menteri tahun lalu. Sejak itu, keduanya telah mengadakan beberapa percakapan telepon.  Turki menegaskan tidak akan ada perubahan pada posisi Ankara terhadap Palestina, meskipun ada upaya normalisasi dengan Israel.

 

Erdogan juga telah berbicara dengan Perdana Menteri Naftali Bennett menyusul pembebasan pasangan Israel yang ditangkap di Istanbul karena dicurigai menjadi mata-mata. Pekan lalu, Herzog mengunjungi Siprus dan mengeluarkan jaminan bahwa hubungan Israel yang memanas dengan Turki tidak akan mengorbankan hubungan dengan Siprus.  

 

Kemudian selama kunjungan ke Yunani bulan lalu, Herzog membuat pernyataan serupa. Israel bersikeras akan terus memperluas kerjasamanya dengan Yunani dan Siprus, yang memiliki ketegangan hubungan dengan Turki. Hubungan Israel dengan Yunani dan Siprus berkembang setelah penemuan simpanan gas alam yang cukup besar di perairan Mediterania timur. 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قُلْ لَّآ اَجِدُ فِيْ مَآ اُوْحِيَ اِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلٰى طَاعِمٍ يَّطْعَمُهٗٓ اِلَّآ اَنْ يَّكُوْنَ مَيْتَةً اَوْ دَمًا مَّسْفُوْحًا اَوْ لَحْمَ خِنْزِيْرٍ فَاِنَّهٗ رِجْسٌ اَوْ فِسْقًا اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖۚ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَّلَا عَادٍ فَاِنَّ رَبَّكَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Katakanlah, “Tidak kudapati di dalam apa yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan memakannya bagi yang ingin memakannya, kecuali daging hewan yang mati (bangkai), darah yang mengalir, daging babi – karena semua itu kotor – atau hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa bukan karena menginginkan dan tidak melebihi (batas darurat) maka sungguh, Tuhanmu Maha Pengampun, Maha Penyayang.

(QS. Al-An'am ayat 145)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement