Kamis 10 Mar 2022 10:55 WIB

Jokowi Bentuk Satgas Percepatan Investasi Arab Saudi, Ada Luhut dan Erick Thohir

Satgas percepatan investasi akan langsung bekerja dan berkomunikasi dengan Saudi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fuji Pratiwi
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk satuan tugas (satgas) percepatan realisasi investasi dari Arab Saudi.
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk satuan tugas (satgas) percepatan realisasi investasi dari Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk satuan tugas (satgas) percepatan realisasi investasi dari Arab Saudi. Di dalam Satgas tersebut, diisi antara lain oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan juga Menteri BUMN Erick Thohir.

Hal ini disampaikan Luhut usai menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (8/3/2022) untuk melaporkan hasil kunjungannya ke Riyadh, Arab Saudi, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

"Presiden sudah memutuskan membentuk seperti task force untuk itu, nanti di dalamnya ada saya sendiri dengan Pak Erick. Kemudian nanti ada empat grup," ujar Luhut dalam keterangannya.

Luhut mengatakan, Satgas percepatan investasi tersebut akan langsung bekerja dan berkomunikasi dengan pihak Arab Saudi. Tim tersebut nantinya akan berangkat kembali ke Riyadh untuk melakukan perundingan-perundingan teknis dengan pihak Riyadh.

"Tim ini akan bekerja dan besok akan kami Zoom call dengan Arab Saudi dan tim. Kalau sudah sepakat sesuai permintaan Arab Saudi itu akan berangkat kembali ke Riyadh untuk melakukan perundingan-perundingan teknis dengan pihak counterpart kita di Riyadh," kata Luhut menjelaskan.

Jika perundingan berjalan lancar, Luhut berharap Riyadh akan mengunjungi Indonesia dua pekan setelah perundingan tersebut untuk membicarakan teknis tiap proyek investasinya. "Kita berharap mungkin satu-dua pekan setelah itu pihak Riyadh akan datang kemari untuk nanti membicarakan teknis setiap proyek dan melihat potensi proyeknya," ungkapnya.

Dalam laporannya ke Presiden Jokowi, ia menyampaikan kelanjutan dari kerja sama dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS).

"Melaporkan hasil kunjungan ke Riyadh. Jadi follow up ini karena dari Pangeran Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS) sangat cepat gerakannya sehingga tadi kami laporkan apa yang harus kita lakukan," ujar Luhut.

Menurut Luhut, Pangeran Putra Mahkota Muhammad bin Salman tertarik bekerja sama dalam beberapa proyek, antara lain pembangunan ibu kota negara (IKN), suplai minyak mentah untuk petrokimia, hingga mangrove dan terumbu karang.

"Juga tadi mereka masuk dalam sovereign wealth fund kita. Jadi PIF (The Public Investment Fund) mereka akan masuk di berbagai macam proyek," ungkap Luhut.

Selain itu, menurut Luhut, Pangeran MBS juga berencana akan mengunjungi Indonesia dua kali pada tahun ini.

"Kita berharap nanti karena MBS menyampaikan ke saya beliau akan datang dua kali ke Indonesia tahun ini. Pertama, sebelum G20 dan itu berharap akan nanti bisa tanda tangani semua item proyek itu dengan pemerintah Indonesia. Kemudian kunjungan kedua beliau akan datang untuk menghadiri G20," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement