Ahad 13 Mar 2022 09:21 WIB

Peristiwa Agung di Bulan Syaban 

Syaban adalah bulan sebelum puasa Ramadhan.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Peneliti dari Rumah Fiqih Ustaz Ahmad Zarkasih Lc menyampaikan di antara kejadian agung yang terjadi di dalam bulan Syaban.
Foto: Dok Republika
Peneliti dari Rumah Fiqih Ustaz Ahmad Zarkasih Lc menyampaikan di antara kejadian agung yang terjadi di dalam bulan Syaban.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Syaban menempati posisi mulia dan sangat diagungkan dalam syariat Islam. Banyak kejadian atau peristiwa agung yang Allah adakan di dalam bulan Syaban. 

Peneliti dari Rumah Fiqih Ustadz Ahmad Zarkasih mengatakan, di antara kejadian agung yang terjadi di dalam bulan Sya’ban adalah dijawabya doa Nabi SAW kepada Allah SWT untuk memindahkan arah kiblat, dari Baitul maqdis kepada baitullah di Makkah. Dan akhirnya doa itu diijabah oleh Allah di bulan Sya’ban dengan turunnya ayat 144 surat al-Baqarah.

Baca Juga

"Ini terjadi setelah sebelumnya, Nabi SAW dengan permintaan serius setiap hari dengan mengadahkan bukan hanya tangannya ke langit tapi juga wajah beliau berharap ada wahyu turun sebagai jawaban," tutur Ustaz Ahmad Zarkasih Lc, saat diminta penjelasannya tentang keistimewaan bulan Syaban, Ahad (13/3).

Peristiwa agung yang juga terjadi di bulan syaban adalah diangkatnya amal ibadah tahunan umat ini kepada Allah SWT karena itu juga lah kemudian Nabi SAW melakukan ibadah puasa di bulan syaban lebih banyak dari puasa sunnah yang biasa dilakukan di bulan-bulan lain, itu beliau SAW lakukan berharap ridha Allah SWT yang mengangkat amal dan beliau sedang dalam keadaan puasa. Dan karena itu pula, berpuasa di bulan Sya’ban menjadi ibadah puasa yang paling mulian diantara puasa-puasa sunnah lain setelah puasa Ramadhan. 

"Dan itu sebutkan oleh Nabi SAW dalam riwayat yang dikeluarkan oleh Imam al-Tirmidzi," katanya.

Kemudian juga yang terjadi di bulan sya’ban adalah turunnya ayat 56 surat al-Ahzab yang berisi perintah kepada kita dari Allah SWT untuk bershalawat kepada Nabi SAW setelah sebelumnya Allah SWT melakukan itu bersama para malaikat-Nya; yakni bershalawat kepada Nabi SAW dan ini menujukkan bahwa shalawat kepada Nabi SAW adalah ibadah yang sangat agung karena bukan hanya diperintahkan kepada kita tapi juga Allah melakukannya. 

"Dan ibadah agung itu diturunkan di bulan sya’ban; karenannya sangat layak jika dikatakan bahwa sya’ban adalah bulan shalawat kepada Nabi SAW," katanya.

Dalam kitabnya Lathaif al-Ma’arif, Imam Ibn Rajab al-Hanbali meriwayat sesuatu dari sayyidina Anas bin Malik r.a. dengan sanad yang dilemahkan (dhaif), bahwa ketika masuk bulan Sya’ban orang-orang muslim itu bersegra untuk menuju mushaf. Maksudnya mereka membaca Alquran jauh lebih banyak dan lebih sering di bulan sya’ban dibanding bulan lain.

"Sekaligus mereka juga menghitung-hitung harta untuk mereka keluarkan zakatnya agar supaya orang miskin tercukupi nantinya ketika masuk bulan Ramadhan. Karena itu banyak ulama yang menyebut bahwa sya’ban adalah bulan qur’an dan bulan berbagi," tuturnya.

Dan yang juga dijelaskan oleh ulama, bahwa di dalam bulan sya’ban ini ada satu malam mulia yakni malah nisfu sya’ban. Di mana malam itu dengan hadits yang shahih bahwa Allah SWT menurunkan bahwa rahmat serta mengampuni hamba-Nya yang berbuat baik dan beristihgfar di malam itu.

"Karena itu kemudian banyak tradisi yang muncul di banyak negara muslim ketika malam nisfu sya’ban, mereka berkumpul dan berdoa berharap ampunan dan rahmat Allah sesuai dengan kabar yang datang dari Nabi SAW, tentang mulianya malam nisfu sya’ban tersebut," katanya.

 

 

 

 

 

Ada foto

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement