Selasa 15 Mar 2022 14:37 WIB

Rusia: Belum Ada Permintaan dari Ukraina untuk Bicara dengan Putin

Kremlin sebut Putin tidak akan menolak bertemu dengan presiden Ukraina.

Seorang wanita berjalan di dekat kios koran dengan plakat presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di halaman depan berjudul Siapa yang harus menghentikan Putin di sebelah katedral Saint Volodymyr Le Grand, di Paris, Prancis, Kamis, 3 Maret 2022.
Foto: AP/Francois Mori
Seorang wanita berjalan di dekat kios koran dengan plakat presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di halaman depan berjudul Siapa yang harus menghentikan Putin di sebelah katedral Saint Volodymyr Le Grand, di Paris, Prancis, Kamis, 3 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, LISABON -- Kremlin mengaku belum ada permintaan dari kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk berbicara melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Demikian disampaikan jubir Putin seperti dikutip kantor berita RIA, Senin (14/3).

Kremlin sebelumnya mengatakan bahwa Putin tidak akan menolak bertemu dengan presiden Ukraina untuk membahas cara mengakhiri konflik di Ukraina. Kyiv telah berulang kali mendesak agar Putin dan Zelenskyy melakukan pertemuan.

Baca Juga

Pada Ahad (13/3), Zelenskyy mengatakan para perunding Ukraina sedang mengupayakan agar pertemuan tersebut bisa berlangsung.Sehari setelah itu, sang presiden Ukraina mengatakan bahwa perundingan dengan Rusia akan dilanjutkan pada Selasa.

Zelenskyy juga mengatakan ia telah melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett sebagai bagian dari upaya perundingan guna mengakhiri perang dengan Rusia secara damai.

Presiden Vladimir Putin, sementara itu, pada Senin melakukan pembicaraan melalui telepon dengan PM Naftali Bennett. Kantor Putin itu menambahkan bahwa percakapan tersebut berlangsung atas permintaan Israel.

Menurut transkrip percakapan, Kremlin menyebutkan bahwa Bennett mengabarkan kepada Putin soal kontak yang dilakukan sang PM Israel baru-baru ini dengan pemimpin sejumlah negara. Pembicaraan Bennett dengan para pemimpin negara itu menyentuh masalah konflik Ukraina.

Bennett dan Putin, kata Kremlin, sepakat untuk melanjutkan dialog.PM Bennett sebelumnya beberapa kali berbicara dengan Putin untuk mendukung upaya penyelesaian konflik antara Ukraina dan Rusia.

sumber : Reuters/antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement