Selasa 15 Mar 2022 15:06 WIB

Peraih MURI Kaligrafi Juga Gak Bisa Baca Logo Halal Baru

Pembengkokan huruf Lam dan Alif dalam Logo Halal baru terlalu dipaksakan agar berbentuk wayang.

Rep: Sadewo/ Red: Partner
Pelukis Kaligrafi dan pendakwah, Ustadz Derry Sulaiman..
Pelukis Kaligrafi dan pendakwah, Ustadz Derry Sulaiman..

Pelukis Kaligrafi dan pendakwah, Ustadz Derry Sulaiman.
Pelukis Kaligrafi dan pendakwah, Ustadz Derry Sulaiman.

JAKARTA — Pelukis Kaligrafi yang juga pendakwah, Ustadz Derry Sulaiman mengaku kesulitan membaca kata halal dalam logo halal yang baru. Menurutnya Logo Halal baru itu terlalu dipaksakan agar mirip wayang.

Hal ini sampaikan Ustadz Derry dalam video reaction Logo Halal Baru di Toutube. Ustadz Derry mengatakan dulu logo halal dikeluarkan MUI, tapi sekarang dikeluarkan Kementerian Agama.

Baca: Video Perempuan Pamer Bakar Bendera Merah Putih

Padahal MUI bukan hanya milik umat Islam saja. “Jadi logo halal ini sebenarnya milik agama mana?. Kalau Menteri Agama yang mengeluarkan, mestinya kita bertanya hal seperti itu,” ungkap Ustadz Derry.

Logo halal dai berbagai dunia, menurut Ustadz Derry, seluruhnya menggunakan bahasa Arab, kaligrafi yang jelas dibaca. Sementara logo halal terbaru, menurut dia, sulit untuk dibaca. “Saya pelukis kaligrafi dan susah memahami apa bacaan itu (logo halal baru,” ungkapnya.

Baca: Kisah Kopi Erick Thohir

Ustadz Dery menilai logo halal itu dipaksakan agar mirip dengan simbol wayang. “Tentu akan menyenangkan orang Jawa, Yang paham ini adalah seperti agenda Jawanisasi logo halal. Sebagai orang Minang, tentu saya akan berpikir, apa mungkin rumah Bagonjong (rumah adat) dengan logo halal,” paparnya.

Baca Juga Info tentang Kopi:

Kenapa kandungan Kafein Robusta Lebih Tinggi dari Arabica?

Kedai Kopi jadi Tempatnya Para Pemberontak

3 Kopi Legendaris di Bogor

Logo wayang, menurut Ustadz Derry, tidak mewakili Indonesia. Kalau menggunakan logo halal, jelas Ustadz Derry, halal adalah hukum hakam Allah, yang menentukan halal haram itu fatwa ulama bukan Kementerian Agama.

“Saya pelukis Kaligrafi yang mendapat penghargaan MURI, tercepat dan terbesar di Indonesia. Semestinya tulisan Arab itu ada,” kata dia.

Ustadz Derry menyarankan agar logo baru tersebut dibatalkan. Lalu direvisi dengan memasukan bahasa Arabnya. “Karena halal itu urusan syariat agama. Memang itu tulisan Arab juga, tapi saya pun tidak bisa baca,” papar Ustadz Derry.

Pelukis kaligrafi ini lalu mengomentari huruf hijaiyah yang dipakai. Menurutnya huruf ‘Lam’ maupun ‘Alif’ tidak bisa dibengkokkan seperti itu. “Ini dipaksakan agar bisa seperti wayang,” ungkapnya.

Berikut Video Ustadz Derry Sulaiman yang ada di Youtube:

sumber : https://mlipir.republika.co.id/posts/77132/peraih-muri-kaligrafi-juga-gak-bisa-baca-logo-halal-baru
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement