Rabu 16 Mar 2022 12:25 WIB

Pfizer-BioNTech Minta Persetujuan FDA untuk Berikan Dosis 4 Vaksin Covid-19 Bagi Lansia

Pfizer-BioNTech telah mengajukan permohonan persetujuan pemberian dosis 4 vaksinnya.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang pekerja medis menunjukkan botol vaksin Covid-19 Pfizer. Saat ini, Pfizer-BioNTech tengah menanti keputusan regulator obat Amerika Serikat (FDA) mengenai pemberian dosis keempat vaksinnya bagi orang berusia 65 tahun ke atas.
Foto: AP/Achmad Ibrahim
Seorang pekerja medis menunjukkan botol vaksin Covid-19 Pfizer. Saat ini, Pfizer-BioNTech tengah menanti keputusan regulator obat Amerika Serikat (FDA) mengenai pemberian dosis keempat vaksinnya bagi orang berusia 65 tahun ke atas.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pfizer dan BioNTech pada Selasa (15/3/2022) secara resmi mengajukan permohonan persetujuan darurat dari regulator obat Amerika Serikat (FDA) untuk suntikan keempat vaksin Covid-19 untuk lansia. Jika disetujui, orang berusia 65 tahun ke atas nantinya akan mendapatkan dosis booster kedua.

"Permintaan kami didasarkan pada dua penelitian Israel yang menunjukkan bahwa tambahan booster vaksin mRNA dapat meningkatkan imunogenisitas dan menurunkan tingkat infeksi yang terkonfirmasi dan keparahan penyakit," kata Pfizer-BioNtech, dilansir AP pada Rabu (16/3/2022).

Baca Juga

Saat ini, AS menyerukan warganya untuk mendapatkan dua dosis primer vaksin Covid-19 disusul dosis penguat (booster) beberapa bulan kemudian. Rekomendasi itu ditujukan bagi warga berusia 12 tahun ke atas.

Pengajuan izin pemberian dosis booster kedua ditargetkan untuk warga berusia 65 tahun ke atas karena kelompok ini paling rentan selama pandemi Covid-19. FDA dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) akan mempertimbangkan perlu-tidaknya dosis keempat tersebut serta jarak pemberiannya dari dosis ketiga.

Israel telah memberikan dosis booster kedua bagi warganya. Studi pertama di Israel menunjukkan bahwa pemberian dosis booster tambahan itu menekan tingkat infeksi yang terkonfirmasi dua kali lebih rendah dan tingkat penyakit parah empat kali lebih rendah dibandingkan dengan pada mereka yang hanya mendapatkan satu dosis penguat.

Analisis ini terbatas pada orang berusia 60 tahun ke atas yang menerima booster kedua. Jarak pemberiannya empat bulan setelah yang pertama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement