Kamis 17 Mar 2022 00:13 WIB

Infeksi 'Son of Omicron' Munculkan Dua Gejala Baru, Apa yang Dirasakan Penderita?

Orang yang terkena infeksi Son of Omicron merasakan dua gejala baru Covid-19.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Tes PCR Covid-19 (Ilustrasi). Penting untuk mengetahui status positif-negatif Covid-19 dengan menjalani tes PCR. Di tengah penyebaran Son of Omicron, gejala baru Covid-19 mulai dilaporkan penderita.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Tes PCR Covid-19 (Ilustrasi). Penting untuk mengetahui status positif-negatif Covid-19 dengan menjalani tes PCR. Di tengah penyebaran Son of Omicron, gejala baru Covid-19 mulai dilaporkan penderita.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang yang terinfeksi "Son of Omicron" menunjukkan dua gejala Covid-19 baru. "Son of Omicron" adalah julukan untuk subvarian omicron BA.2.

Dilansir dari laman The Sun, Rabu (16/3/2022), BA.2 yang menyebar supercepat telah menjadi dominan di Inggris. Laju infeksi subvarian yang juga disebut sebagai "Stealth Omicron" itu menyalip strain BA.1 omicron orisinal.

Baca Juga

Saat pengujian Covid-19 dikurangi, penting bagi Anda untuk mengetahui tanda-tanda peringatan dini infeksi omicron. Pejabat kesehatan mengatakan, ada dua gejala BA.2 yang tidak selalu terlihat pada pasien yang terinfeksi varian lain.

Distrik Kesehatan Regional Spokane (SRHD), di Washington, Amerika Serikat pada pekan lalu mengumumkan bahwa orang yang terkena infeksi Son of Omicron setidaknya mengalami pusing dan kelelahan. Medical Daily melaporkan gejala-gejala itu umum terjadi pada kasus BA.2, berdasarkan data yang dikumpulkan.

Petugas kesehatan SRHD Francisco Velazquez mengatakan, sangat penting untuk memantau gejala, terutama dua yang baru dilaporkan. Mengingat gejalanya tidak spesifik dan bisa berasal dari kondisi dan penyakit lain, ia mendorong semua orang untuk divaksinasi dan mendapatkan booster guna menurunkan risiko infeksi.

Orang masih mengaitkan Covid-19 dengan batuk terus-menerus, kehilangan kemampuan indra penciuman atau pengecap, serta suhu badan tinggi. Sementara gejala tersebut masih terjadi, gejala virus sebagian besar telah berubah karena varian baru, dan efek vaksinasi

Kelelahan dan pusing juga terjadi pada infeksi strain lain, seperti delta dan virus asli dari Wuhan. Tapi, laporan menunjukkan itu lebih umum di BA.1 daripada sebelumnya dan mungkin menjadi tanda peringatan pertama setelah infeksi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement