REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung mengaku keheranan dengan stok minyak goreng yang melimpah saat harga dikembalikan ke harga pasar. Kondisi tersebut jauh berbeda ketika harga minyak goreng disubsidi pemerintah dan terjadi kelangkaan.
"Saya juga secara pastinya tidak tahu agak kebingungan kami sebagai penanggung jawab di lapangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung bertanggung jawab terhadap stabilisasi harga dan stok ini ada satu fenomena yang aneh juga," ujar Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah belum lama ini saat melakukan inspeksi mendadak (sidak).
Saat pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan minyak goreng kemasan dikembalikan ke harga pasar, ia menuturkan rak-rak di toko rite berisi minyak goreng ada. Sedangkan saat disubsidi minyak goreng di rak-rak toko ritel kosong."Begitu pemerintah pusat memberikan bahwa harga minyak goreng kemasan ini diserahkan kepada harga pasar menyesuaikan ternyata rak-rak minyak goreng di toko ritel bermunculan," katanya.
Ia mengaku mendapatkan informasi dari pengelola ritel bahwa selama program subsidi, konsumen yang datang banyak yang hanya untuk membeli minyak goreng. Sedangkan saat ini konsumen tidak hanya membeli minyak goreng namun barang lainnya."Yang belanja minyak goreng itu betul-betul ibu rumah tangga yang tidak hanya beli minyak goreng tapi produk lainnya," ungkapnya.
Ia mengaku sudah mendatangi sejumlah toko ritel dan dipastikan stok minyak goreng aman namun beberapa toko ritel relatif masih belum aman. "Insya Allah stok akan aman kembali untuk seluruh ritel yang ada di kota Bandung," katanya.
Ia menambahkan, harga minyak goreng di ritel-ritel di Kota Bandung relatif berbeda. Pihaknya akan melakukan evaluasi agar perbedaan harga tidak terjadi penyimpangan atau deviasi.
"Teman-teman yang sidak kelapangan lainnya di Superindo itu dengan merek yang sama harganya misal merek yang sama itu misalnya ada Sunco ada Filma, Fortune itu harganya Rp 45 ribu dua liter dan untuk di Hypermart itu harganya Filma itu Rp 40 ribu per dua liter," katanya.