REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kembali mengalami banjir akibat hujan lebat yang terjadi pada Jumat (18/3/22) dini hari.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Wijonardi mengatakan, banjir yang sebelumnya terjadi di Kecamatan Nusawungu, merupakan dampak dari hujan yang sudah berlangsung sejak Selasa (15/3/22). Bahkan banjir di wilayah tersebut sudah mulai surut lebih dari 20 cm pada Kamis (17/3/22).
"Tapi hujan lebat sejak Jumat (18/3) dini hari mengakibatkan genangan banjir di Kecamatan Nusawungu kembali tinggi," ujar Wijonardi, Jumat (18/3/2022).
Selain karena hujan lebat, banjir di wilayah tersebut juga merupakan kiriman dari Sungai Gatel yang melimpas di Desa Karanggedang, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, serta limpasan dari Sungai Bodo dan Sungai Ijo yang berada di perbatasan Cilacap dan Kabupaten Kebumen.
"Tapi Insya Allah hari ini tidak ada hujan lagi, mungkin nanti siang sudah mulai surut kembali," katanya.
Selain di Kecamatan Nusawungu, ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kroya, Kabupaten Cilacap, dengan Banyumas, pada Jumat (18/3/22) pagi kembali tergenang sepanjang 500 meter di sekitar Tugu Pertamina yang merupakan batas Cilacap dan Banyumas. Hal ini terjadi akibat limpasan dari Sungai Wates.
Wijonardi menambahkan, hujan lebat yang terjadi sejak semalam juga sempat menggenangi ruas jalan nasional di Desa Jambusari, Kecamatan Jeruklegi. Akibatnya, arus kendaraan dari arah Cilacap maupun Wangon, Kabupaten Banyumas, tersendat.
"Ruas jalan di sekitar Pasar Lebeng dan Desa Dondong, Kecamatan Kesugihan, juga sempat tergenang akibat limpasan air sungai, namun pagi ini sudah surut kembali," jelasnya.
Untuk penanganannya, warga dari sejumlah desa di Kecamatan Nusawungu yang terdampak banjir akan diungsikan untuk mengantisipasi naiknya genangan air. BPBD telah menyiapkan sejumlah lokasi sebagai tempat pengungsian bagi warga terdampak banjir di Nusawungu.
"Kami sudah siapkan Balai Desa Kedungbenda untuk transit dan diteruskan ke aula SMK Negeri Nusawungu di Desa Klumprit. Selain itu untuk warga Banjareja di pasar desa dan rumah-rumah warga yang tidak terdampak banjir, sedangkan warga Klumprit di balai desa setempat dan aula SMK," jelasnya.
Dalam proses evakuasi tersebut, BPBD dibantu Pangkalan TNI Angkatan Laut yang mengerahkan dua unit perahu karet ke Desa Karangsembung di Kecamatan Nusawungu. BPBD juga telah mengirim dua unit perahu fiber ke Desa Banjareja untuk proses evakuasi warga yang bermukim di belakang Pasar Desa Nusawungu.
Desa tersebut saat ini membutuhkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga yang terdampak banjir. Akan tetapi, menurut Wijonardi, BPBD belum bisa mendirikan dapur umum di Karangsembung karena kehabisan peralatan.
"Informasi dari Kepala Desa Karangsembung, untuk stok beras masih ada dan siap digunakan karena kebetulan baru panen. Yang sulit itu mau belanja tetapi nggak ada yang jualan," jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya membuka posko bantuan logistik di Kantor BPBD Kabupaten Cilacap. Bagi masyarakat yang ingin memberikan bantuan logistik dapat menyalurkannya melalui posko bantuan logistik di BPBD Kabupaten Cilacap. Bantuan logistik tersebut nantinya akan didistribusi ke tempat kejadian bencana di wilayah Kabupaten Cilacap.