Ahad 20 Mar 2022 18:00 WIB

Polisi Mariupol Minta Bantuan Biden dan Macron

Kota Mariupol disebut bernasib sama dengan Kota Aleppo, Suriah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Foto udara menunjukkan kondisi teater Mariupol usai serangan Rusia, Sabtu (19/3/2022).
Foto: Satellite image ©2022 Maxar Technologies via
Foto udara menunjukkan kondisi teater Mariupol usai serangan Rusia, Sabtu (19/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, MARIUPOL -- Seorang perwira polisi Kota Mariupol, Ukraina yang dikepung pasukan Rusia mengatakan kotanya dapat "hilang dari muka bumi." Ia meminta Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengirimkan sistem pertahanan udara ke Ukraina.

Dalam unggahan videonya di jalanan Mariupol, perwira polisi Michail Vershnin mengatakan Biden dan Macron sudah berjanji akan membantu Ukraina. "Tapi yang kami terima tidak cukup," katanya.

Baca Juga

Ia juga meminta kedua pemimpin negara itu menyelamatkan warga sipil Ukraina. "Anak-anak, orang lanjut usia, meninggal, kota ini hancur dan telah dihapus dari muka bumi," kata Vershnin dalam bahasa Rusia yang direkam pada Jumat (18/3/2022) lalu.

Dalam rekaman tersebut terlihat kobaran api dari beberapa gedung sementara gedung-gedung lainnya hancur. Mariupol yang menghadap ke Laut Azor berpopulasi 440 ribu orang sebelum invasi Rusia. Di video tersebut juga terdengar sejumlah ledakan.

"Anda sudah berjanji akan ada bantuan, beri kami bantuan, Biden, Macron kalian pemimpin hebat, bersama mereka sampai akhir," katanya.

Vershnin mengatakan kotanya akan bernasib sama dengan Kota Aleppo, Suriah yang hancur oleh kepungan pasukan pemerintah yang didukung Rusia pada tahun 2016 lalu. Presiden Rusia Vladimir Putin membantu Presiden Bashar Assad dalam perang sipil itu.

Assad mempertahankan kekuasaannya dengan serangan membabi-buta ke wilayah yang dikuasai oposisi. Ia membombardir dan membuat masyarakat kelaparan hingga tidak lagi dapat mempertahankan wilayah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement