Kamis 18 Jul 2024 18:08 WIB

Rusia tak Kesampingkan Opsi Gunakan Nuklir Usai NATO Tempatkan Rudal AS di Jerman

Rusia menyoroti kesalahan AS sebagai pemimpin blok NATO terkait krisis di Ukraina.

FILE - Dalam foto ini diambil dari video yang didistribusikan oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia, rudal balistik antarbenua diluncurkan oleh kapal selam nuklir Vladimir Monomakh angkatan laut Rusia dari Sera Okhotsk, Rusia, pada 12 Desember 2020. Presiden Rusia Vladimir Putin ancaman untuk digunakan
Foto: AP/Russian Defense Ministry Press S
FILE - Dalam foto ini diambil dari video yang didistribusikan oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia, rudal balistik antarbenua diluncurkan oleh kapal selam nuklir Vladimir Monomakh angkatan laut Rusia dari Sera Okhotsk, Rusia, pada 12 Desember 2020. Presiden Rusia Vladimir Putin ancaman untuk digunakan

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia akan mempertimbangkan seluruh opsi yang ada saat menyiapkan serangan balasan terhadap pengerahan rudal jarak jauh AS di Jerman. Opsi itu termasuk pengerahan sistem rudal serupa dengan AS yang berhulu ledak nuklir.

"Saya tidak mengesampingkan pilihan apapun," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Sergey Ryabkov, Kamis (18/7/2024).

Baca Juga

Ryabkov mencatat, bahwa karena kesalahan Jerman dan sebelumnya, pertama-tama adalah kesalahan AS, "yang berdiri sebagai pemimpin blok NATO, terjadi kehancuran total pada perjanjian di bidang pengendalian senjata."

"Di situasi ini, dengan mempertimbangkan jumlah total anggota NATO, kami harus mengkalibrasi balasan kami tanpa mengalami hambatan internal, jika bisa saya bilang begitu, mengenai apa, di mana dan kapan bahwa (senjata ini) dimungkinkan, dibutuhkan dan apakah perlu untuk dikerahkan," paparnya.

Hal itu disebutnya sebagai rangkaian pilihan seluas mungkin. "Ini bukan ancaman untuk siapa pun. Ini adalah sebuah cara untuk menemukan algoritma yang paling efektif, termasuk paling hemat biaya, untuk balasan bagi tantangan yang terus berubah," ujarnya.

 

sumber : Antara, Sputnik-OANA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement