Selasa 22 Mar 2022 18:55 WIB

Pemkab Lombok Tengah: Tidak Ada Klaster Covid-19 di MotoGP Mandalika

Pemkab Lombok Tengah sebut terapkan prokes sehingga tak ada klaster Covid di MotoGP

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Penonton mengunjungi pitlane sebelum sesi balapan MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Ahad (20/3/2022). Pemkab Lombok Tengah sebut terapkan prokes sehingga tak ada klaster Covid di MotoGP.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Penonton mengunjungi pitlane sebelum sesi balapan MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Ahad (20/3/2022). Pemkab Lombok Tengah sebut terapkan prokes sehingga tak ada klaster Covid di MotoGP.

REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia yang berlangsung di Sirkuit Mandalika tetap menerapkan protokol kesehatan. Pemkab menyatakan tidak ada klaster Covid-19 yang muncul dalam perhelatan MotoGP Mandalika.

"Allhamdulilah tidak ada kasus baru Covid-19 yang ditemukan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Tengah, Lalu Firman Wijaya di Praya, Lombok Tengah, Selasa (22/3/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan semua penonton yang boleh masuk harus yang telah divaksinasi lengkap dan menggunakan masker. "Sejauh ini belum ada informasi adanya klaster COVID-19 yang ditemukan dalam ajang MotoGP Indonesia 2022," katanya.

Berdasarkan data sementara, capaian vaksinasi di Lombok Tengah telah mencapai target yang telah ditetapkan yakni untuk dosis satu telah mencapai 92,51 persen atau 710.203 dosis. Sedangkan untuk vaksinasi dosis dua mencapai 80,22 persen atau 618.840 dosis. "Dosis tiga sebanyak tiga 2,35 persen atau 18.709 dosis," jelas Firman.

Sementara itu untuk kasus positif Covid-19 di Lombok Tengah saat ini tidak ada yang diisolasi atau nol, setelah sebelumnya kasus Covid-19 meningkat drastis mencapai 251 pasien. "Kasus positif Covid-19 kita sudah tidak ada atau nol," katanya.

Firman juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondisi tersebut dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yakni memakai masker dan menjaga jarak serta mencuci tangan. "Meskipun tidak ada kasus, kita tidak boleh tidak menerapkan protokol kesehatan," ujar Firman.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَمّٰعُوْنَ لِلْكَذِبِ اَكّٰلُوْنَ لِلسُّحْتِۗ فَاِنْ جَاۤءُوْكَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ اَوْ اَعْرِضْ عَنْهُمْ ۚوَاِنْ تُعْرِضْ عَنْهُمْ فَلَنْ يَّضُرُّوْكَ شَيْـًٔا ۗ وَاِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ
Mereka sangat suka mendengar berita bohong, banyak memakan (makanan) yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (Muhammad untuk meminta putusan), maka berilah putusan di antara mereka atau berpalinglah dari mereka, dan jika engkau berpaling dari mereka maka mereka tidak akan membahayakanmu sedikit pun. Tetapi jika engkau memutuskan (perkara mereka), maka putuskanlah dengan adil. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.

(QS. Al-Ma'idah ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement