Rabu 23 Mar 2022 07:15 WIB

Penjelajah NASA Ungkap Kawah Misterius di Bulan Jupiter

Ilmuwan juga melihat ada aurora yang membentang di Ganymede.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Penjelajah penjelajah Jupiter NASA, Juno, mengungkapkan permukaan bulan yang tertutup kawah dalam detail terbesar yang pernah ada.
Foto: juno/nasa
Penjelajah penjelajah Jupiter NASA, Juno, mengungkapkan permukaan bulan yang tertutup kawah dalam detail terbesar yang pernah ada.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Misi Juno milik Badan Antariksa Amerika (NASA) melintasi dalam jarak 1.000 kilometer dari bulan terbesar Planet Jupiter yakni Ganymede pada Juni 2021. Kini, para ilmuwan masih menguraikan apa yang ditemukan dalam flyby itu.

Dua misi sebelumnya yakni Voyager 1 pada 1979 dan pesawat ruang angkasa Galileo pada pertengahan 1990-an telah mencitrakan Ganymede, bulan terbesar di tata surya. Sayangnya, beberapa dari gambar itu diambil pada sudut yang kurang ideal, meninggalkan titik-titik kosong besar yang tidak diketahui oleh para ilmuwan.

Baca Juga

Kini, teknologi telah meningkat secara dramatis sejak misi tersebut diluncurkan. Para ilmuwan sangat senang ketika penjelajah Jupiter NASA, Juno, mengungkapkan permukaan bulan yang tertutup kawah dalam detail terbesar yang pernah ada. Dalam gambar itu, ilmuwan melihat aurora berkilauan yang membentang di antara kutub Ganymede dan khatulistiwa.

Gambar-gambar ini menguraikan sejumlah besar fitur baru di permukaan Ganymede, termasuk kawah tumbukan selebar 100 kilometer, kata Geoffrey Collins, ahli geologi di Wheaton College di Massachusetts.

“Kami melewatkan beberapa kawah benturan yang sangat besar yang tidak bisa kami lihat dalam data Voyager,” kata Collins, dilansir dari Space, Selasa (22/3/2022).

“Ini harus menjadi kisah peringatan untuk mencoba memetakan sesuatu hanya dari satu gambar dengan satu sudut pencahayaan, satu sudut pandang. Kami melewatkan kawah besar 100 kilometer ini yang sangat jelas dalam data JunoCam. Satu lagi, kawah yang sedikit kurang jelas yaitu lebarnya sekitar 110 kilometer,” ujarnya.

Gambar-gambar itu juga mengungkapkan beberapa kawah yang lebih kecil, lebarnya 40 hingga 50 km. Ilmuwan meyakini ada beberapa fitur yang mungkin merupakan hasil dari aktivitas gunung berapi Ganymede.

“Kami telah menemukan fitur mirip kaldera, mirip dengan yang kami lihat sebelumnya di bagian lain Ganymede,” kata Collins.

Kaldera adalah kawah gunung berapi. Dalam kasus Ganymede kemungkinan besar diciptakan oleh cryvolcano yang menyemburkan air dan gas beku dari bagian dalam bulan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement