REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pekan lalu, terjadi perampokan di rumah gelandang Manchester United, Paul Pogba. Insiden itu bersamaan dengan duel United kontra Atletico Madrid di Liga Champions.
Pogba mengalami nasib kurang baik bertubi-tubi. Timnya mengalami kekalahan. Ia juga kehilangan sejumlah barang berharga.
"Ada perhiasan dari ibu saya, dan medali juara dunia saya," kata pesepak bola berkebangsaan Prancis itu kepada La Figaro, dikutip dari espn.com, Rabu (23/3/2022).
Pogba bagian dari skuad Les Bleus yang berjaya empat tahun lalu. Mereka berpesta di Rusia. Kini tanda mata sebagai jawara di negeri beruang merah, telah lenyap.
"Yang paling membuat saya takut adalah dua anak saya berada di rumah bersama pengasuh, selama insiden ini," ujarnya.
Sang pengasuh mendengar semuanya. Ia melaporkan kejadian tersebut ke istri Pogba, dan ke pihak keamanan. Kemudian mengunci diri dalam ruangan dengan anak-anak gelandang United itu.
Selama beberapa hari ia dalam kondisi traumatis. Untungnya, semua baik-baik saja. Pada saat yang sama, Pogba menceritakan dinamika dalam karier sepak bolanya.
Ia juga pernah mengalami depresi. Tepatnya ketika ia bekerja sama dengan Jose Mourinho di MU. Tapi ia tidak pernah membahas hal itu secara terbuka.
"Semua atlet top melewati momen-momen ini, tetapi hanya sedikit yang membicarakannya," ujar Pogba.
Kini ia sedang bersama timnasnya. Prancis akan menjalani laga uji coba mengahadapi Pantai Gading. Duel tersebut berlangsung di Stadion Velodrome, Marseille, Sabtu (26/3) dini hari WIB. Empat hari berselang Les Bleus menjamu Afrikan Selatan di Stadion Pierre, Mauroy, Lille.