Kamis 24 Mar 2022 23:39 WIB

Ini yang Dilakukan Delegasi G20 Saat Berkunjung ke Keraton Yogyakarta

Salah satunya adalah menikmati minuman tradisional khas Keraton Yogyakarta.

Putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu Bendoro (kiri) menyambut kadatangan Dirjen Pengendalian dan Pencemaran Kerusakan Lingkungan KLHK Sigit Reliantoro (tengah) bersama rombongan delegasi forum EDM-CSWG G20 di Kraton Yogyakarta, DI Yogyakarta, Kamis (24/3/2022). Kunjungan wisata peserta forum EDM-CSWG G20 Indonesia 2022 tersebut untuk mengenalkan sejarah Keraton Yogyakarta.
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu Bendoro (kiri) menyambut kadatangan Dirjen Pengendalian dan Pencemaran Kerusakan Lingkungan KLHK Sigit Reliantoro (tengah) bersama rombongan delegasi forum EDM-CSWG G20 di Kraton Yogyakarta, DI Yogyakarta, Kamis (24/3/2022). Kunjungan wisata peserta forum EDM-CSWG G20 Indonesia 2022 tersebut untuk mengenalkan sejarah Keraton Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Delegasi negara-negara yang tergabung dalam G20 Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDM-CSWG) mengunjungi Keraton Ngayogyakarta Hadiningratdi Yigyakarta, Kamis (24/3/2022). Selain melihat sejumlah koleksi bersejarah, para delegasi juga mendapat kesempatan menikmati minuman tradisional khas Keraton Yogyakarta.

"Hari ini keraton mendapat kunjungan dari rombongan G20 yang tadi kami sambut dari pegalaran dan keluarnya di (Bangsal) Magangan," kata Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Nityabudaya Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara. 

Baca Juga

Menurut Bendara, para delegasi G20 mengawali kunjungannya dengan melihat Pameran Jayapatra yang berlangsung di Pagelaran Keraton Yogyakarta. Pameran itu menyuguhkan berbagai bukti sejarah yang menunjukkan dedikasi Keraton Yogyakarta kepada Bangsa Indonesia. 

Para delegasi juga sempat diajak melihat sejumlah koleksi kereta milik Keraton kemudian melanjutkan perjalanan menyusuri Bangsal Sitihinggil. "Itu lokasi yang cukup bersejarah bagi bangsa kita," ujar putri bungsu Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X ini.

Menurut dia, empat lukisan karya Raden Saleh yang telah direstorasi di Keraton Yogyakarta tidak luput dipamerkan kepada para delegasi. Rombongan juga melihat karya beragam jenis batik khas Yogyakarta terutama yang dipakai di dalam Keraton Yogyakarta. "Kami juga menampilkan beberapa produk UMKM di DIY untuk melengkapi alur cerita dari Yogyakarta," ucap Bendara.

Di sela-sela menyusuri isi Keraton, para delegasi G20 mendapat kesempatan beristirahat di Bangsal Srimanganti dengan menikmati bir jawa. "Bir jawa adalah minuman nonalkohol dan ini minuman tradisional dari Yogyakarta, dari Keraton sendiri," kata dia.

Bendara berharap dengan mengunjungi Keraton Yogyakarta, para delegasi G20 dapat memahami sejarah Yogyakarta kemudian menceritakan pengalamannya kepada dunia. Ia juga berharap momentum itu dapat menunjukkan bahwa Yogyakarta telah siap kembali menerima tamu atau wisatawan mancanegara. "Harapannya nanti YIA (Yogyakarta International Airport) segera dibuka dan siap mendatangkan wisatawan mancanegara ke Yogyakarta," tutur GKR Bendara.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement