Jumat 25 Mar 2022 21:25 WIB

Kemendikbudristek Optimistis Mahasiswa Diterima Prodi Akreditasi A Meningkat

Kemendikbudristek membuka kembali pendaftaran program KIP Kuliah Merdeka tahun 2022.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus raharjo
Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) jalur Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh, Rabu (30/6/2021). Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh menyediakan kuota sebanyak 2.300 mahasiswa baru tahun 2021 melalui seleksi Jalur Mandiri.
Foto: Antara/Ampelsa
Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) jalur Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh, Rabu (30/6/2021). Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh menyediakan kuota sebanyak 2.300 mahasiswa baru tahun 2021 melalui seleksi Jalur Mandiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meningkatkan akses masyarakat tidak mampu pada pendidikan tinggi melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka. Lewat program itu, Kemendikbudristek merasa yakin akan ada kenaikan sebesar 26 persen calon mahasiswa yang diterima pada program studi dengan akreditasi A.

"Penyesuaian anggaran biaya hidup dan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dalam KIP Kuliah Merdeka ini membuat animo mahasiswa kita juga naik, dan saya optimis tahun ini yang akan mencapai kenaikan sebanyak 26 persen yang diterima pada program studi dengan akreditasi A yang berarti naik dua persen dibanding tahun 2021,” ujar Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikbudristek, Abdul Kahar, dalam keterangan pers, Jumat (25/3/2022).

Baca Juga

Kahar menyampaikan, perubahan kebijakan dalam KIP Kuliah Merdeka dilakukan Kemendikbudristek agar anak-anak Indonesia yang memiliki talenta khusus dan akademik bagus dapat meraih mimpi melalui perguruan tinggi terbaik. Menurut dia, hal tersebut sangat membantu mereka sehingga bisa berkuliah di kota-kota besar tanpa khawatir karena biaya hidup juga sudah disesuaikan.

Kemendikbudristek membuka kembali pendaftaran program KIP Kuliah Merdeka tahun 2022. Pendaftaran diperuntukkan bagi semua siswa yang akan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri (PTN) ataupun perguruan tinggi swasta (PTS).

“Bagi yang berminat kuliah tahun ini dan memenuhi kriteria penerima KIP Kuliah, mohon jangan ragu daftar KIP Kuliah Merdeka. Insya Allah semua bisa kuliah," ujar Kahar.

Ia mengatakan, jika calon mahasiswa baru tidak lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), maka pilihlah lagi seleksi mandiri dan seterusnya. Sebab, kata Kahar, KIP Kuliah Merdeka juga berlaku untuk seleksi PTS.

Dia menerangkan, untuk mendapatkan KIP Kuliah Merdeka calon mahasiswa baru cukup membuat satu akun untuk semua seleksi masuk perguruan tinggi, mulai dari SNPMTN hingga jalur Seleksi Mandiri. Dia menambahkan, bagi yang sudah punya akun dari tahun sebelumnya, tidak perlu membuat akun kembali. Mereka hanya perlu memperbaiki atau memperbaharui akun pendaftaran yang baru.

"Satu kali saja membuat akun, bisa digunakan sepanjang tahun selama masih pendaftaran dan untuk seluruh jalur masuk perguruan tinggi baik itu PTN maupun PTS," jelas dia.

Menurut Kahar, mekanisme pendaftaran KIP Kuliah Merdeka tahun 2022 tetap sama dengan 2021. Hal yang perlu dicermati adalah sasaran dari program KIP Kuliah Merdeka ini, yakni mahasiswa baru yang akan masuk perguruan tinggi, bukan untuk mahasiswa yang sudah berstatus aktif di perguruan tinggi.

Namun, lanjut Kahar, bagi mahasiswa aktif yang kembali ingin mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi tahun 2022, masih bisa mendaftar KIP Kuliah Merdeka. Itu bisa dilakukan selama memenuhi persyaratan pendaftaran KIP Kuliah Merdeka tahun 2022 dan belum pernah ditetapkan sebagai penerima KIP Kuliah atau beasiswa lainnya pada tahun berjalan/sebelumnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement