REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama tim gabungan bergotong royong melakukan pembersihan lingkungan dipemukiman masyarakat usai banjir surut di Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, pada Kamis (24/3). Tim Gabungan yang terdiri dari BPBD, Tni/Polri, PMI, Pramuka, Tagana, ASN Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, dan OPD terkait melakukan pembersihan di sekitar wilayah Kecamatan Sangatta Utara.
Pembersihan ini diproritaskan seperti fasilitas umum, rumah ibadah, puskesmas, dan gedung sekolah. Selain itu, upaya pemulihan jalan protokol juga dilakukan agar aktifitas warga yang sebelumnya tersendat dapat berjalan dengan lancar.
"Hasil pemantauan dilapangan, masih ada beberapa titik banjir di Sangatta Selatan. Dapur umum di lokasi ini juga tetap beroperasi untuk memenuhi kebutuhan dasar para masyarakat terdampak," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Jumat (25/3).
Sedangkan untuk Kecamatan Sangatta Utara, para pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing dan tetap dilakukan distribusi logistik berupa bahan sembako bagi masyarakat terdampak. Pasokan listrik untuk wilayah Kutai Timur dilaporkan sudah kembali menyala. Sebanyak 136 gardu listrik sudah kembali berfungsi normal untuk memenuhi kebutuhan aktifitas warga.
BNPB memberikan dukungan penanganan bencana banjir di wilayah Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, yang terjadi sejak Jumat lalu (18/3). Tim Pusat Pengendalian Operasi dan Direktorat Dukungan Sumber Daya Darurat memberikan pendampingan pos komando (posko).
Tidak hanya itu, upaya mitigasi juga tengah dilakukan dengan melakukan rapat koordinasi penanganan darurat bencana banjir yang dipimpin oleh Bupati Kutai Timur. Salah satunya berkoordinasi dengan BMKG Samarinda terkait mekanisme sistem peringatan dini di sekitar sungai Sengatta.
Merujuk prakiraan cuaca BMKG untuk wilayah Sangatta, Kabupaten Kutai Timur hingga tiga hari kedepan, Ahad (27/3) berpotensi hujan ringan disertai petir. BNPB menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan.
Salahsatunya dengan mengecek ketinggian air di sekitar tempat tinggal apabila terjadi hujan dengan durasi yang cukup lama. Masyarakat juga dapat memantau informasi cuaca dan potensi risiko sekitar dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan seperti InfoBMKG dan InaRISK.