Sabtu 26 Mar 2022 13:34 WIB

Merajut Asa, Meraih Mimpi Bersama Pagar Nusa

Pencak silat bukan sekadar ilmu bela diri, tapi juga bagian dari jalan hidup santri.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Aksi pendekar pencak silat Pagar Nusa dalam Kejurnas IV Pagar Nusa.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan pandekar muda pencak silat dengan baju serba hitam tengah bersantai dan bercengkrama di Pedepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. "Plak..plak..plak..," begitu suara yang terdengar seiring saya mendekat lantaran penasaran. Rupanya bunyi tersebut berasal dari tendangan seorang pendekar muda pencak silat yang membentur tameng kotak.

Pendekar muda itu sedang berlatih pencak silat bersama keenam temannya yang berasal dari Pondok Pesantren Qamarul Huda, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ketujuh santri Pagar Nusa ini berlatih keras untuk meraih prestasi dalam ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) dan Festival IV yang digelar Pagar Nusa pada 25-27 Maret 2022.

Baca Juga

Salah seorang santri diantaranya terlihat sigap memasang kuda-kuda. Dengan percaya diri, ia perlihatkan tendangan bertubi-tubi, keringatnya pun membasahi pakaiannya.  “Semoga bisa jadi atlet nasional dan bisa membela agama dan negara,” ungkap seorang pendekar muda Pagar Nusa, Ziyad Murfid (16 tahun).

Bagi Ziyad dan pesilat muda lainnya, pencak silat bukan sekadar ilmu bela diri, tapi juga menjadi bagian dari jalan hidup kaum santri untuk meraih mimpi-mimpinya. Melalui pencak silat, banyak kaum bersarung yang berharap menjadi atlet nasional maupun menjadi pendakwah tangguh yang siap membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Ziyad bersama teman-temannya itu berangkat dari Lombok sejak Rabu (23/3/2022) lalu. Mereka berangkat menuju Jakarta dengan naik travel. Setelah seharian berada dalam perjalanan, akhirnya mereka pun tiba di Pelabuhan Merak dan langsung menuju lokasi Kejurnas IV Pagar Nusa. 

Ziyad paham menjadi atlet nasional tidaklah mudah. Untuk mewujudkan mimpinya itu, dia masih harus banyak berlatih pencak silat di Pagar Nusa dan mengikuti seleksi di tingkat daerah. “Alhamdulillah dari situ, karena rezeki saya juga kali ya, saya akhirnya bisa ikut Kejurnas untuk kedua kalinya. Tahun 2019 saya juga ikut di sini,” ucap Ziyad saat berbicang santai dengan Republika.co.id. 

Dalam Kejurnas III Pagar Nusa pada 2019 lalu, Ziyad berhasil menyabet juara III. Dalam pertandingan pencak silat yang digelar Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Lombok, Ziyad pun berhasil meraih prestasi. Saat itu, dia harus bersaing dengan perguruan pencak silat lainnya dan berhasil meraih juara II. 

Dalam Kejurnas IV kali ini, Ziyad berharap bisa mengasah kemampuannya untuk menjadi atlet nasional kebanggaan Indonesia dan bisa meraih medali. Harapan lain, suatu hari nanti, dia ingin memperkenalkan tradisi pencak silat ke berbagai negara, khususnya Yaman. 

Ziyad pun membekali diri dengan berbagai ilmu agama yang dipelajarinya di Pesantren Qamarul Huda Lombok Barat. Dia hafalkan 30 juz Alquran untuk bisa melanjutkan pendidikannya di Yaman. Dengan memperdalam ilmu agama, dia berharap bisa menjadi pendekar pencak silat sekaligus pendakwah yang bisa membela agama dan negaranya. 

Jika berhasil kuliah di Yaman, dia bermimpi mendirikan cabang istimewa Pagar Nusa di negeri para wali itu. “Saya insyaAllah ingin ke Yaman, nah saya itu ingin mendirikan di sana,” kata hafiz Alquran ini. 

Ziyad merupakan salah satu pendekar pencak silat yang telah dibina Pagar Nusa sejak masih muda. Orang tuanya sangat mendukung Ziyad untuk menyalurkan bakatnya melalui pencak silat tradisional. Namun, masih banyak atlet Pagar Nusa lainnya yang telah meraih prestasi dalam kejuaraan pencak silat tingkat nasional. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement