Senin 28 Mar 2022 06:55 WIB

Kesabaran Kunci Kemenangan Verstappen di GP Arab Saudi

Verstappen bertarung sengit melawan Charles Leclerc.

Pembalap red Bull Max Verstappen berpose usai menjuarai GP Arab Saudi.
Foto: EPA-EFE/STR
Pembalap red Bull Max Verstappen berpose usai menjuarai GP Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juara dunia Formula 1 (F1) Max Verstappen mencetak poin pertamanya untuk musim ini setelah memenangi Grand Prix Arab Saudi di Jeddah menyusul kegagalan tim Red Bull yang menderita gagal finis di Bahrain satu pekan sebelumnya. Pembalap berusia 24 tahun asal Belanda itu kini menempati peringkat tiga klasemen setelah dua balapan pembuka. Ia mengaku perlu kesabaran menaklukkan balapan sepanjang 50 lap melawan pembalap Ferrari Charles Leclerc. Rekan setim Leclerc, Carlos Sainz, juga naik podium di peringkat tiga.

"Saya sangat senang kami pada akhirnya memulai musim ini," kata Verstappen dikutip Reuters. "Kesabaran selalu menjadi kunci," kata driver yang mengawali balapan dari posisi start keempat itu. 

Baca Juga

Ia mengatakan, ketika ingin memenangi musim, pembalap selalu bertarung dengan keras. Namun pada saat yang sama mereka harus mengingat perlunya mencetak poin. Itu, kata dia, yang dilakukan di Jeddah.

"Kami membalap dengan sengit tapi kami juga ingin mencetak poin,"kata dia.

Verstappen berada di belakang Leclerc pada 10 lap terakhir di Sirkuit Corniche akan tetapi ia mendapat keuntungan menggunakan DRS di lintasan lurus dan menyalip sang pebalap Monako pada empat lap terakhir sebelum finis. Red Bull dan Ferrari tak terpisahkan terlalu jauh di sepanjang balapan hari itu berkat mobil generasi baru 2022 yang mengikuti perombakan regulasi besar-besaran untuk menciptakan balapan yang lebih ketat.

"Kita melihatnya di Bahrain, kita melihatnya di sini. Sepertinya hanya ada sedikit pilihan di antara kita berdua," kata kepala teknis tim Red Bull Adrian Newey.

Ia menilai, ini akan menjadi perang dalam hal pengembangan mobil. Namun, perang pengembangan itu, kata dia, dilakukan dengan satu tangan terikat di belakang karena pembatasan anggaran.

"Musim kami pada akhirnya mulai setelah kekecewaan akhir pekan kemarin, jadi senang rasanya bisa kembali,"kata Newey.

Bos tim Red Bull Christian Horner mengatakan pertarungan dengan Ferrari cukup berat. "Mereka memiliki mobil yang hebat, pembalap yang luar biasa. Apabila itu yang akan mewarnai sisa musim ini, ini akan menjadi epik," kata Horner.

"Kami harus tetap bekerja keras sekarang karena dengan regulasi yang muda dan baru itu langkah-langkahnya akan besar dan cepat dan lawan-lawan kami tidak akan tinggal diam. Kami akan membawa sejumlah pengembangan untuk mobil ini ke depannya."

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement