Senin 28 Mar 2022 17:23 WIB

Solar Langka, Dirut Pertamina Bilang Sudah Lebihi Kuota

Nicke menduga adanya konsumsi yang tidak tepat sasaran.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Nicke menjelaskan saat ini total konsumsi solar subsidi per Februari sudah jebol 10 persen dari kuota yang ditetapkan.
Foto: Prayogi/Republika.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Nicke menjelaskan saat ini total konsumsi solar subsidi per Februari sudah jebol 10 persen dari kuota yang ditetapkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) buka suara atas terjadinya kelangkaan solar, khususnya solar subsidi di masyarakat. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, saat ini total konsumsi solar subsidi per Februari sudah jebol 10 persen dari kuota yang ditetapkan.

Nicke menjelaskan, saat ini secara produksi dan pasokan Pertamina menjamin ada barangnya. Sayangnya, dalam hal distribusi memang masih terkendala karena saat ini penyaluran solar subsidi oleh Pertamina sudah melebihi kuota.

Baca Juga

"Kondisinya saat ini semua aktivitas usaha sudah berjalan semua dan industri sudah naik seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang naik 5 persen," ujar Nicke dalam RDP bersama Komisi VI, Senin (28/3/2022).

Nicke juga menjelaskan, kuota solar subsidi yang dipatok pemerintah tahun ini mencapai 14,9 juta KL. Angka kuota ini bahkan turun 5 persen dari jatah solar subsidi di 2021. Tapi, hingga saat ini konsumsi sudah mencapai 16 juta KL.

"Kami memprediksi konsumsi sampai akhir tahun ada kenaikan 14 persen," ujar Nicke.

Kondisi kelangkaan solar juga diperparah dengan kondisi gap harga solar nonsubsidi dan solar subsidi yang sudah mencapai Rp 7.800 per liter. Nicke mengakui adanya shifting konsumsi karena disparitas harga ini.

"Saat ini realisasi konsumsi solar subsidi sudah 93 persen dan solar nonsubsidi hanya 7 persen," ujar Nicke.

Ia menduga adanya konsumsi yang tidak tepat sasaran. "Kondisinya, ada disparitas harga tapi kuotanya kurang," tambah Nicke.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution menjelaskan, secara stok per hari ini, stok Solar subsidi mencapai 11,8 hari. Dengan pemulihan ekonomi dan juga tak lagi adanya pembatasan aktifitas membuat konsumsi solar naik 10 persen dari rencana yang ada."Solar ini secara konsumsi ada kenaikan 10 persen," tambah Alfian.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement