REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Jakarta Propertindo (Perseroda) tentang rencana kerja sama atas pengelolaan dan pengembangan kawasan berorientasi transit stasiun LRT Jabodebek yang berlokasi di Provinsi DKI Jakarta.
Dengan adanya penandatangan tersebut, KAI dan Jakpro akan melakukan kegiatan persiapan dan perencanaan pengelolaan Transit Oriented Development (TOD) di sekitar Stasiun LRT Jabodebek.
"Perencanaan ini dengan melakukan kajian-kajian secara komprehensif terkait rencana kerja sama TOD," kata Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha KAI Jeffrie N Korompis dalam pernyataan tertulisnya, Senin (28/3/2022).
Jeffrie menjelaskan, kerja sama tersebut diantaranya meliputi pemetaan potensi kawasan TOD, serta pemetaan potensi dan kelayakan bisnis di kawasan TOD. Termasuk juga kajian finansial dan kelayakan bisnis TOD.
Untuk itu Jeffrie berharap kerja KAI dan Jakpro mampu berkontribusi dalam penyelesaian permasalahan dan tantangan yang ada. "Ini sekaligus membangun business model yang baik dalam melakukan implementasi kawasan yang berkelanjutan dengan berlandaskan prinsip TOD," ungkap Jeffrie.
Dia menuturkan, tujuan MoU tersebut juga sebagai langkah awal dan dasar bagi KAI dan Jakpro untuk mempersiapkan terlaksananya rencana kerja sama pengelolaan TOD di sekitar Stasiun LRT Jabodebek. Jeffrie mengakui saat ini perlu adanya sinergi antar stakeholder dan seamless connectivity antarmoda untuk mengatasi kemacetan serta menghadirkan infrastruktur penunjang konektivitas transportasi yang baik.
Jeffrie mengharapkan pengembangan kawasan terintegrasi diharapkan dapat menciptakan budaya baru. Dia menegaskan, stasiun tidak hanya menjadi tempat untuk naik turun penumpang namun bisa menjadi simpul intermoda dan tempat multifungsi atau mixed use yang aman dan nyaman.
"Pengembangan ini juga akan membuat perjalanan menjadi lebih efisien melalui konektivitas yang baik antara transportasi umum dengan kawasan TOD," jelas Jeffrie.
Sementara itu, Direktur Utama Jakpro Widi Amanasto mengatakan, MoU tersebut menjadi pemicu semangat insan Jakpro untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh pihak. Khususnya pengembangan kota Jakarta serta penyediaan fasilitas yang lebih baik dan nyaman bagi warga ibu kota.
"Harapannya sinergi ini dapat mengakselerasi kemajuan fasilitas dan kota dapat berkembang dari segala aspek," kata Widi.
LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada Agustus 2022. Hingga Maret 2022, progres pembangunan LRT Jabodebek sudah mencapai 80,33 persen.
Nantinya terdapat 18 stasiun LRT Jabodebek yang akan melayani masyarakat. Stasiun tersebut yaitu Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya. Rencananya, KAI akan menjalankan LRT Jabodebek dengan jam operasi pukul 05.45 WIB hingga pukul 23.00 WIB setiap harinya.