Selasa 29 Mar 2022 23:45 WIB

2 Ribu Anak yang Tertular Covid-19 di Hong Kong Terpisah dari Orang Tua

sekitar 2.000 anak di bawah usia 10 tahun telah dipisahkan dari orang tua mereka

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
 Warga mengantre untuk tes virus corona di pusat pengujian sementara COVID-19 di Hong Kong
Foto: AP/Vincent Yu
Warga mengantre untuk tes virus corona di pusat pengujian sementara COVID-19 di Hong Kong

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG - Sebuah badan amal di Hong Kong memperkirakan sekitar 2.000 anak di bawah usia 10 tahun telah dipisahkan dari orang tua mereka dalam enam pekan terakhir. Pemisahan orang tua dan anak terjadi setelah anak-anak harus dirawat di rumah sakit karena Covid-19.

Dilansir laman South China Morning Post, Selasa (29/3/2022), Ketua eksekutif badan amal kesehatan mental Mind Hong Kong, Lucy Lord mengatakan, bahwa memisahkan seorang anak dari orang tua mereka bahkan untuk waktu yang singkat dapat menyebabkan stres pasca-trauma. Menurutnya ini juga memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan mental anak muda.

Baca Juga

Otoritas rumah sakit belum bisa mengkonfirmasi angka tersebut. Sementara anggota parlemen, tenaga medis, pakar hukum dan organisasi kesehatan mental mendesak pemerintah Hong Kong untuk tidak memisahkan anak-anak yang terinfeksi dari orang tua mereka selama isolasi dan perawatan virus corona.

Mereka juga meminta pihak berwenang untuk memberikan panduan yang jelas kepada keluarga yang terkena dampak untuk membantu meringankan stres dan kesedihan mereka. "Untuk anak-anak, terutama di bawah tiga tahun, pada dasarnya mereka tidak mengerti mengapa orang tua mereka diambil dari mereka, dan mereka akan menyalahkan diri mereka sendiri," ujar anggota parlemen Stephen Wong seperti dilansir laman RTHK, Senin.

"Jadi gejalanya banyak, misalnya kita lihat kasus anak-anak, kalau pulang kampung pokoknya harus terus-terusan dipeluk orang tuanya, terutama ibunya. Dampak terburuknya, misalnya, mereka memutuskan untuk melukai diri sendiri secara fisik," ujarnya melanjutkan.

Wong meminta pihak berwenang untuk mengungkapkan berapa banyak anak yang dirawat di rumah sakit selama gelombang kelima dan berapa banyak yang dipisahkan dari pengasuh mereka. Dia memperkirakan 1.000 hingga 2.000 anak yang benar-benar mengalami ini selama gelombang kelima.

Temukan mereka dan kenali siapa mereka, lalu berikan intervensi kesehatan mental kepada anak-anak. Banyak hal yang perlu dilakukan untuk meminimalkan dampak jangka panjang dari [pengalaman] traumatis ini," kata Wong.

Anggota parlemen juga mengatakan prospek keluarga yang terpisah telah merusak reputasi internasional Hong Kong sehingga Otoritas Rumah Sakit harus memiliki pedoman baru untuk situasi semacam ini. Dia menunjukkan keluarga harus dilihat sebagai "satu kesatuan" untuk mencegah pemisahan jika terjadi gelombang infeksi baru.

Seorang kepala manajer dengan Otoritas Rumah Sakit, Sara Ho, mengatakan pada Senin kemarin bahwa ketika situasi virus corona di kota itu stabil dan permintaan tempat tidur rumah sakit berkurang, orang tua yang tidak terinfeksi sekarang akan diizinkan untuk menemani anak-anak mereka yang terinfeksi di rumah sakit.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement