REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis kandungan dr. Edy Priyanto, Sp.OG(K) mengatakan bahwa ibu hamil memang membutuhkan proteksi yang optimal agar dapat menjalani kehamilan dengan baik di tengah pandemi COVID-19. Karena itu, dia mengingatkan ibu hamil yang belum mendapatkan vaksin untuk segera mendapatkan vaksinasi, baik dosis pertama, dosis kedua, maupun dosis ketiga atau penguat.
"Vaksinasi akan melindungi para ibu hamil, mengingat ibu hamil merupakan salah satu kelompok rentan, yang menjadi prioritas perhatian di tengah program percepatan penanganan pandemi COVID-19," kata Edy, dikutip Rabu (30/3/2022).
Ketua Program Studi Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto itu menambahkan, bagi ibu hamil yang usia kandungannya sudah memasuki 13 minggu maka sangat disarankan untuk segera mendapatkan vaksinasi COVID-19. Untuk meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19 bagi ibu hamil, maka sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat harus terus ditingkatkan. Hal itu, guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya vaksinasi, terutama bagi kelompok rentan.
Menurut dia, edukasi yang gencar baik melalui posyandu, puskesmas, atau fasilitas kesehatan lainnya serta dilengkapi dengan sosialisasi melalui media-media sosial akan makin efektif meningkatkan cakupan vaksinasi pada ibu hamil. Dokter yang praktik di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto itu, juga mengingatkan ibu hamil agar terus menjaga pola hidup bersih dan sehat selama menjalani masa kehamilan di tengah kondisi pandemi sekarang ini.
Dia juga menyarankan ibu hamil tetap memeriksakan kehamilan dan kondisi kesehatannya secara berkala ke fasilitas-fasilitas kesehatan terdekat, tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna menghindari kemungkinan paparan COVID-19.
"Kontrol rutin bisa dilakukan setidaknya enam hingga delapan kali selama masa kehamilan, namun untuk kondisi kegawatdaruratan maka ibu hamil perlu segera mendatangi fasilitas kesehatan agar dapat langsung mendapatkan penanganan cepat," tambah Edy.
Dia mencontohkan, keluhan yang mengarah pada kegawatdaruratan tersebut, antara lain ketika terjadinya perdarahan dari jalan lahir, keluar air dari jalan lahir, dan gerak janin berkurang. Pada intinya, ibu hamil harus memahami kondisi kehamilannya, sehingga ketika terjadi kondisi kegawatdaruratan dapat langsung bertindak cepat menuju ke fasilitas kesehatan dan mendapatkan penanganan.
Upaya menjaga kehamilan memang sangat diperlukan bukan hanya selama mengandung namun juga pascapersalinan. Hal ini sangat esensial terlebih lagi pada masa pandemi seperti ini.