REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) pada Rabu (30/3/2022) menjatuhkan sanksi kepada seorang warga negara Iran, yang diduga telah membantu program rudal balistik Iran. Mohammad Ali Hosseini menggunakan jaringannya untuk mendapatkan barang-barang yang digunakan oleh Penelitian Garda Revolusi Islam Iran dan Self Sufficiency Jihad Organization.
Departemen Keuangan AS mengatakan, kedua organisasi tersebut bertanggung jawab atas program rudal balistik Teheran. Selain itu, Hosseini juga menyuplai barang-barang ke Industri Kimia Parchin Iran. Pejabat Intelijen Keuangan dan Terorisme di bawah Departemen Keuangan AS, Brian Nelson, mengatakan, sanksi ini memperkuat komitmen Amerika Serikat untuk mencegah pengembangan rezim Iran dan penggunaan rudal balistik canggih.
"Amerika Serikat terus berusaha agar Iran kembali sepenuhnya mematuhi Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), dan kami tidak akan ragu untuk menargetkan mereka yang mendukung program rudal balistik Iran. Kami juga akan bekerja dengan mitra lain di kawasan untuk meminta pertanggungjawaban Iran atas tindakannya," ujar Nelson, dilansir Anadolu Agency, Kamis (31/3/2022).
Selain Hosseini, pemerintah AS juga memasukkan empat perusahaan ke dalam daftar hitam. Empat perusahaan itu merupakan jaringan pengadaan barang yang mendukung program rudal balistik Iran.
Perusahaan tersebut di antaranya, Jestar Sanat Delijan dan Sina Composite Delijan Company. Keduanya diduga membantu pengadaan bahan bakar rudal balistik.
Hosseini diduga menggunakan perusahaan lain untuk mendapatkan mesin pengolah karet nitril butadiena. Termasuk peralatan utama lainnya yang digunakan untuk memproduksi propelan rudal padat. Perusahaan itu telah dikenakan sanksi AS.