REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau umat Muslim, khususnya takmir masjid dan mushala tetap menggelar kegiatan Shalat Tarawih berjamaah dengan menjaga jarak sebagai upaya mencegah penularan Covid-19.
"Bagi wilayah yang masih (PPKM) level 3 seperti di Yogyakarta diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan sehingga pandemi ini bisa segera melandai," kata Kepala Kanwil Kemenag DIY Masmin Afif di Yogyakarta, Jumat (1/4/2022).
Imbauan itu, kata Masmin, berdasar pada Surat Edaran (SE) Menag Nomor 8 Tahun 2022 dan telah disosialisasikan kepada seluruh takmir masjid maupun musala di DIY. "Mohon pengertiannya, mohon kesadarannya karena suasana di Yogyakarta masih level 3 jadi kita masih berhati-hati," ujar dia.
Ia berharap ketentuan tersebut dapat dipatuhi oleh umat Muslim, khususnya pengurus masjid dan musala di DIY sebagai upaya mencegah munculnya klaster Covid-19 baru yang berasal dari jamaah shalat tarawih.
"Nanti kalau ada klaster dari tarawih, kita tidak enak sementara kita sudah diberikan ruang kebebasan. Semoga tidak ada klaster baru yang datang dari kegiatan tarawih," ujar Masmin.
Takmir Masjid Gedhe, Kauman, Yogyakarta, menyatakan pencegahan penularan Covid-19 tetap menjadi perhatian utama dalam penyelenggaraan ibadah selama Ramadhan. Protokol kesehatan mulai dari mencuci tangan, memakai masker, pengecekan suhu tubuh, hingga menjaga jarak dipastikan tetap diterapkan kepada seluruh jamaah di masjid itu. Selain itu, jamaah yang berasal dari luar daerah juga tidak disatukan dengan jamaah yang merupakan warga asli sekitar masjid.
"Untuk jaga jarak kami masih terapkan tetapi memang tidak terlalu renggang seperti saat awal pandemi dulu," kata Ketua Takmir Masjid Gedhe Kauman Azman Latif.