Sabtu 02 Apr 2022 02:45 WIB

Separatis Bakar Sekolah, Kapolda: Bagaimana Generasi Muda Papua Bisa Maju

Kapolda meminta separatis Papuar agar tidak membakar gedung sekolah.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.
Foto: Dok Polri
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA  -- Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengaku prihatin terhadap aksi pembakaran gedung sekolah yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Aksi pembakaran itu sangat tidak beralasan karena itu akan berdampak bagi pendidikan anak-anak.

"Bagaimana generasi muda Papua bisa maju dan cerdas bila gedung sekolah dibakar dan gurunya dianiaya, " ungkap Irjen Pol Fakhiri di Jayapura, Jumat.

Baca Juga

Ia mengatakan, seharusnya semua pihak termasuk KKB tetap menjaga bangunan baik gedung sekolah juga fasilitas kesehatan.Dengan bersekolah maka anak-anak akan bisa membaca dan menulis serta nantinya dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

"Namun bila bangunan dibakar dan guru dianiaya maka akan terjadi kemunduran di bidang pendidikan," ungkap Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri.

Fakhiri berharap KKB atau kelompok manapun tidak lagi membakar fasilitas umum sehingga anak-anak dapat bersekolah dan bagi yang sakit bisa berobat ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya.

"Mari kita semua menjaga semua fasilitas pendidikan dan kesehatan, sehingga anak-anak bisa mendapat pendidikan seperti halnya anak di daerah lainnya," harap Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri.KKB pimpinan Undius Kogoya dan Aibon Kogoya, Rabu (30/3) membakar gedung SD-SMP satu atapdi Hipadipa, Kabupaten Intan Jaya dan juga menganiaya warga, salah satunya seorang guru.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement