Senin 04 Apr 2022 20:48 WIB

Kasus Covid-19 Turun, Wabah Flu Perut Meningkat

Kasus flu perut yang disebabkan norovirus meningkat sejak Januari.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Kasus flu perut yang disebabkan norovirus meningkat sejak Januari.
Foto: Wikimedia
Kasus flu perut yang disebabkan norovirus meningkat sejak Januari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika protokol kesehatan Covid-19 sudah banyak dilonggarkan, jarak sosial pun tampak semakin kurang diperhatikan. Hal ini jugalah yang kemungkinan berada di balik peningkatan wabah flu perut atau juga disebut akibat dari norovirus.

Ketika kasus Covid-19 terus turun di Amerika Serikat, kasus virus lain malah justru meningkat. Wabah norovirus, yang mengakibatkan flu perut telah meningkat sejak Januari, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Baca Juga

Dari Agustus 2021 hingga awal bulan lalu, CDC melaporkan 448 wabah norovirus. Selama periode waktu yang sama tahun sebelumnya, hanya ada 78 kasus yang dilaporkan.

Sejak awal Januari, jumlah wabah mingguan telah meningkat dari kurang dari 10 menjadi lebih dari 50. Data ini didasarkan pada laporan dari departemen kesehatan negara bagian di Massachusetts, Michigan, Minnesota, Nebraska, New Mexico, Ohio, Oregon, South Carolina, Tennessee , Virginia, Wisconsin dan Wyoming.

Tidak ada data yang menunjukkan bahwa wabah norovirus terkait dengan varian omicron dari virus corona. Tetapi ada kemungkinan bahwa pencabutan pembatasan Covid telah membantu penyebaran virus. Norovirus, yang menyebabkan muntah dan diare, sangat menular dan menyebar dari orang ke orang melalui permukaan.

Dr Robert Atmar, seorang profesor kedokteran dan ahli penyakit menular di Baylor College of Medicine di Houston, menduga peningkatan wabah mungkin merupakan cerminan dari strategi mitigasi Covid yang dilonggarkan secara nasional.

“Penggunaan masker, misalnya, tidak lagi diperlukan di sebagian besar wilayah negara. Sementara norovirus tidak disebarkan melalui tetesan pernapasan, peningkatan kasus dapat mencerminkan relaksasi pengendalian infeksi secara umum,” kata dia, seperti dikutip dari laman NBC, Senin (4/4/2022).

Penyebaran norovirus memungkinkan untuk menyebarkan miliaran partikel norovirus mikroskopis pada permukaan dan melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Dibutuhkan hanya beberapa partikel itu untuk membuat seseorang jadi sakit.

“Konsentrasi virus dalam sampel tinja cukup tinggi, sehingga tidak membutuhkan banyak kontaminasi mikroskopis untuk menginfeksi orang,” kata Atmar.

Wabah cenderung lebih umum di daerah di mana orang berkumpul dalam jarak dekat, seperti kapal pesiar atau pusat penitipan anak.

Cara terbaik untuk menghindari norovirus adalah dengan kebersihan tangan yang baik, yakni sering mencuci tangan dengan sabun dan air selama sekitar 20 detik setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum menyiapkan makanan. Dalam hal membersihkan permukaan, larutan pemutih encer adalah yang terbaik untuk mendekontaminasi area yang terkena. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement