Selasa 05 Apr 2022 04:07 WIB

Allah Memperkenalkan Patung Anak Sapi

Allah Memperkenalkan Patung Anak Sapi

Rep: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)/ Red: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)
Allah Memperkenalkan (63) Patung Anak Sapi - Suara Muhammadiyah
Allah Memperkenalkan (63) Patung Anak Sapi - Suara Muhammadiyah

Oleh : Lutfi Effendi

Ramadhan telah tiba, kembali kami tampilkan uraian singkat tentang Al Qur’an sebagai tadarus singkat selama bulan Ramadhan. Tadarus ini, meneruskan tulisan sejenis yang diupload Ramadhan tahun lalu. Moga Bermanfaat.

Pada tulisan kali ini, ditampilkan Qs Al Baqarah ayat 51 yang masihi merupakan sambunga ayat sebelumnya yang mengisahkan tentang Bani Israil. Kisah ini terjadi setelah selamat dari kejaran Fir’aun:

وَاِذْ وٰعَدْنَا مُوْسٰىٓ اَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْۢ بَعْدِهٖ وَاَنْتُمْ ظٰلِمُوْنَ

wa iż wā’adnā mụsā arba’īna lailatan ṡummattakhażtumul-‘ijla mim ba’dihī wa antum ẓālimụn

Dan (ingatlah) ketika Kami menjanjikan kepada Musa empat puluh malam. Kemudian kamu (Bani Israil) menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sesembahan) setelah (kepergian)nya, dan kamu (menjadi) orang yang zalim. (Qs Al Baqarah 51)

Betapa lemahnya akidah Bani Israil, ketika ditinggal Nabi Musa untuk memenuhi perintah Allah SwT mereka telah meninggalkan kepercayaan untuk menyembah Allah SwT. Bani Israil menggantikan sesembahan dari Allah ke patung anak sapi.

Mereka lupa dengan Allah SwT yang telah menyelamatkan mereka dari kejaran Fir’aun yang akan menyiksa mereka. Mereka terpengaruh dengan lingkungan yang juga menyembah patung anak sapi. Lebih-lebih patung anak sapi yang mereka sembah mempunyai keistimewaan dibanding patung-patung yang lain.

Patung buatan Samiri tersebut merupakan patung berwarna emas yang dapat mengeluarkan suara ketika tertiup angin. Konon patung ini, terbuat dari tanah bekas jejak kuda malaikat Jibril.

Sebagian besar orang Bani Israil lebih suka menyembah benda yang nyata ketimbang Tuhan yang tidak nampak. Karenanya, ketika ditinggal Nabi Musa yang memerintahkan mereka menyembah Allah SwT yang tidak nampak maka mereka memilih menyembah patung anak sapi yang dibuat oleh Samiri. Menurut Allah perbuatan yang demikian termasuk perbuatan yang dzalim.

Apa yang bisa kita ambil dari pelajaran di atas:

Kecenderungan untuk menyembah tuhan yang nyata-nyata bisa dilihat ini ternyata tidak hanya dilakukan oleh Bani Israil, tetapi cenderung dilakukan oleh manusia. Karenanya, banyak manusia yang telah ditinggalkan Nabi atau pembawa agama cenderung menggantikan Tuhan yang sesungguhnya yang tidak nampak menjadi sesembahan yang nampak jelas yang biasanya berupa patung.

Untuk mengantisipasi hal ini, Nabi Muhammad melarang untuk menggambar dirinya. Selain itu dalam beribadah kepada Allah, Nabi Muhammad juga menganjurkan umatnya berbuat Ihsan.

Pelarangan membuat gambar Nabi ini merupakan antisipasi agar dirinya tidak diwujudkan sebagai patung. Jika Nabi sudah dibuat patung maka ada kemungkinan masjid dihiasi dengan patung Nabi Muhammad. Dan kemungkinan besar, patung tersebut menjadi sesembahan.

Sedangkan konsep Ihsan adalah menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, karena meskipun kamu tidak melihat-Nya, Dia pasti melihatmu. Menyembah Allah seolah-olah Anda melihat-Nya berarti berjuang untuk keunggulan dalam ibadah dan dalam semua perbuatan.

Wa Allahu a’lam bish-shawab. (*)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan suaramuhammadiyah.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab suaramuhammadiyah.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement