Rabu 06 Apr 2022 22:32 WIB

Doa yang Disarankan Ulama untuk Hari Kelima Ramadhan

Ramadhan merupakan waktu tepat untuk panjatkan doa

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi berdoa. Ramadhan merupakan waktu tepat untuk panjatkan doa
Foto: Republika/Wihdan
Ilustrasi berdoa. Ramadhan merupakan waktu tepat untuk panjatkan doa

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO–Memperbanyak doa ketika Ramadhan merupakan salah satu amalan utama, mengingat keistimewaan bulan suci ini. Bahkan ada waktu-waktu khusus yang paling mustajab untuk berdoa, yaitu saat sahur, saat puasa dan sesaat sebelum berbuka puasa. 

Tapi ada satu doa yang dianjurkan para ulama untuk dipanjatkan di hari kelima bulan Ramadhan yang akan berlangsung pada Kamis (7/4/2022) bagi yang memulakan puasa Ramadhan 3 April.

Baca Juga

Dilansir dari Elbalad, Rabu (6/4/2022), berikut doa yang dianjurkan dibaca sebelum berbuka di hari kelima bulan Ramadhan: 

اَللّهُمَّ اجعَلني فيهِ مِنَ المُستَغْفِرينَ، وَاجعَلني فيهِ مِن عِبادِكَ الصّالحينَ القانِتينَ، وَاجعَلني فيهِ مِن أوْليائِكَ المُقَرَّبينَ ، بِرَأفَتِكَ يا أرحَمَ الرّاحمينَ.

Latin: Allahummaj'alni fihi minal mustaghfirin, waj'alni fihi min 'ibadikassolihin al qonitin, waj' alni fihi min auliyaa ika al muqorrobin, biro'fatika ya arhamarrohimin. 

Artinya: "Ya Allah jadikanlah aku orang-orang yang mendapat ampunan, jadikanlah aku orang-orang yang sholeh dan taat, jadikanlah aku di (Ramadhan ini) bagian dari wali yang dekat dengan-Mu. Dengan rahmat-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang. 

Sebagaimana hadits Rasulullah SAW, manusia memang dianjurkan untuk memperbanyak doa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam sebuah hadits disebutkan: 

إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ

”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a, akan dikabulkan.” (HR Al Bazaar).  

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement