Jumat 08 Apr 2022 10:37 WIB

Pemprov Babel Dorong Realisasi Pengerukan Alur Pelayaran di Tiga Pelabuhan

Pengerukan alur pelayaran harus segera direalisasikan karena tingginya sedimentasi

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman saat memimpin rapat koordinasi (rakor) Rencana Pengerukan Alur Pelayaran Pelabuhan Belinyu dan Pangkalbalam di Ruang Tanjung Pendam, Kantor Gubernur, Kamis (7/4/2022).
Foto: Pemprov Babel
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman saat memimpin rapat koordinasi (rakor) Rencana Pengerukan Alur Pelayaran Pelabuhan Belinyu dan Pangkalbalam di Ruang Tanjung Pendam, Kantor Gubernur, Kamis (7/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG - Pengerukan alur pelayaran di tiga pelabuhan yakni Pelabuhan Belinyu, Muntok, dan Pangkalbalam harus segera direalisasikan mengingat sedimentasi yang semakin tinggi utamanya di Pelabuhan Pangkalbalam dan juga Muntok. Sementara pengerukan dan pendalaman alur baru pelabuhan di Tanjung Gudang Belinyu, adalah perkembangan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).

Hal ini disampaikan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman saat memimpin rapat koordinasi (rakor) Rencana Pengerukan Alur Pelayaran Pelabuhan Belinyu dan Pangkalbalam di Ruang Tanjung Pendam, Kantor Gubernur, Kamis (7/4/2022).

Baca Juga

Di hadapan Kepala Bappeda Babel, Kepala Dinas Perhubungan Babel, General Manager PT Pelindo II Pangkalbalam, GM Operasi dan Produksi PT Timah Tbk, Perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), dan perwakilan dari Lanal Babel, orang nomor satu di Babel tersebut meminta agar semua pihak berkolaborasi dan bersinergi mengingat proses pengerukan tidak dapat dilakukan sendiri oleh Pemprov Babel. Hal ini dikarenakan besarnya biaya dan juga ada beberapa area yang masih berada di bawah IUP PT. Timah Tbk.

"Ada tiga pendalaman alur krusial yang harus dilakukan yakni di Belinyu, Pangkalbalam, dan Muntok dan ini harus dilakukan dalam waktu dekat. Namun karena biayanya tidak sedikit, maka beberapa waktu lalu kita sudah rapat dengan Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub RI). Kemenhub RI berencana mengeluarkan izin pengerukan alur pelayaran kapal khususnya di Pelabuhan Tanjung Gudang tersebut kepada PT. Timah Tbk. Pasalnya, sebagian besar alur yang akan dikeruk nantinya masih berada dalam Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Timah Tbk," ungkap gubernur.

Oleh karena itu, menurut Erzaldi PT Timah dapat berkontribusi membantu proses pengerukan sambil melakukan kegiatan penambangan karena area tersebut memiliki potensi kandungan timah dan pasir. Sebagaimana diketahui, jika sudah dibuat alur kapal  maka tidak ada lagi kegiatan penambangan.

Tidak hanya itu, Gubernur Erzaldi mengungkapkan ada juga permintaan TNI AL untuk membuat dermaga dengan cara reklamasi dan ini juga tidak jauh dari IUP PT Timah. Pada kesempatan tersebut gubernur mengemukakan perubahan alur pelabuhan di Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu yang tadinya lurus hingga mengenai karang, tapi kini dibuat alur baru tanpa harus memotong karang.

"Ini alurnya kita belokkan sehingga tidak harus memotong karang. Karang ini ke depannya dapat membantu mengurangi sedimentasi," ungkapnya.

Saat gubernur melakukan kunjungan ke Pelabuhan Muntok kemarin, kondisi alur disebut mengalami sedimentasi sehingga perlu secepatnya dilakukan pengerukan agar kegiatan pelabuhan dapat berjalan optimal. Di area tersebut juga ada yang masih di bawah IUP PT Timah Tbk.

"Sedimentasi ini juga sebagai salah satu penyebab seringnya banjir di Muntok," ujar gubernur.

Terkait Pelabuhan Pangkalbalam sebagai alur pelayaran yang aman untuk arus keluar masuk barang kebutuhan masyarakat di Babel, Gubernur Erzaldi mengatakan agar segera dilakukan pengerukan pendalaman. "Ini tidak bisa ditunda karena jika tidak, maka akan mengganggu pasokan berbagai kebutuhan pokok masyarakat Pulau Bangka yang akan berdampak langsung terhadap kenaikan harga barang yang tinggi akibat pasokan barang di pelabuhan yang tersendat," paparnya.

Menanggapi hal tersebut, GM Operasi dan Produksi PT. Timah Tbk. Ahmad Syamhadi mengatakan pihaknya mendukung keinginan Pemprov Babel utamanya dalam meningkatkan perekonomian di Negeri Serumpun Sebalai ini.

"Kami mendukung pemerintah. Secara teknis, proses penambangan yang dilakukan tidak dapat langsung membentuk alur karena dengan alat penambangan yang dimiliki PT Timah Tbk. Namun, dengan kolaborasi ini kita dapat menggandeng pihak lain untuk membantu prosesnya," ujarnya.

Oleh karena itu, Gubernur Erzaldi mengatakan semua pihak perlu mengambil bagian. "Jadi di sini baik itu Pemprov Babel, Pemkab, PT Timah, Pelindo, dan stakeholder lainnya mari kita bisa berkolaborasi. Jika nanti harus menggandeng pihak swasta untuk melakukan pengerukan, mereka bisa ambil pasirnya dan jika ada timahnya, juallah kepada PT Timah Tbk," tegasnya.

Pertemuan ini dikatakan gubernur adalah bentuk urgensi untuk penyusunan MoU yang ditargetkan selesai paling lambat hari Jumat minggu depan. "Untuk memperlancar prosesnya, Selasa kita adakan rapat pemantapan, dan saya harap Jumat depan ini kita tanda-tangani MoU antara Pemprov Babel, kabupaten/kota yang tersentuh, Pelindo, PT Timah dan Lanal," kata Erzaldi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement